Kanada Minat Gabung Megaproyek Ambisius Golden Dome Trump

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 22 Mei 2025 12:10 WIB

Kanada ungkap tertarik ikut kembangkan proyek Golden Dome dengan AS lewat investasi kemitraan. Pertemuan PM Kanada Mark Carney (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) di Gedung Putih pada 6 Mei. Foto: REUTERS/Leah Millis

Jakarta, CNN Indonesia --

Kanada membuka peluang kerja sama dengan Amerika Serikat dalam proyek gila-gilaan Presiden Donald Trump, untuk membangun sistem pertahanan udara anti-rudal Golden Dome.

Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan pihaknya saat ini sedang menggelar pembicaraan "tingkat tinggi" mengenai potensi untuk bergabung dalam proyek pertahanan tersebut.

"Kami sadar bahwa kami memiliki kemampuan untuk menyelesaikan Golden Dome melalui investasi kemitraan. Ini adalah sesuatu yang kami pertimbangkan dan sesuatu yang telah didiskusikan di tingkat tinggi," kata Carney dalam jumpa pers, Rabu (21/5), seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump telah menyusun rencana untuk membangun sistem pertahanan rudal Golden Dome senilai US$175 miliar atau setara Rp2.869 triliun.

Proyek ini pertama kali masuk dalam daftar perintah eksekutif Trump pada Januari lalu. Perintah awalnya adalah membuat jaringan satelit yang jumlahnya mencapai ratusan.

Satelit-satelit ini akan berfungsi mendeteksi, melacak, bahkan mencegat rudal-rudal balistik, hipersonik, dan jelajah sebelum memasuki wilayah udara AS.

Carney sudah mewanti-wanti bahwa ancaman rudal semakin lama meningkat dan "dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa datang dari luar angkasa."

Ia pun bertekad untuk menanggapi ancaman tersebut dengan serius melalui kerja sama pertahanan dengan Washington.

Kanada dan AS adalah mitra dalam Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD).

Golden Dome AS rencananya baru dioperasikan pada 2029 atau akhir masa jabatan Trump. AS akan melibatkan keahlian khusus dari tim Silicon Valley dan memanfaatkan teknologi software tercanggih untuk memaksimalkan kecanggihan Golden Dome.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump mengatakan Jenderal Angkatan Luar Angkasa Michael Guetlein akan memimpin program tersebut.

Golden Dome akan melibatkan ratusan satelit pengintai dan armada satelit penyerang secara terpisah yang akan menembak jatuh rudal-rudal musuh saat baru lepas landas.

(blq/dna)

Read Entire Article
Korea International