PLN Startup Day 2025 Kembangkan Ekosistem Greentech di Indonesia

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

PT PLN (Persero) melalui ajang PLN Startup Day 2025 bertajuk "Powering Partnership: Uniting Forces for Sustainable Energy" merangkul 63 startup sektor energi guna mempercepat transisi energi melalui kolaborasi strategis.

Dari jumlah itu, 20 startup telah mengikuti program inkubasi, 20 startup menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam program PLN Connext, dan 16 startup telah menjalin kerja sama konkret dengan PLN dalam berbagai program strategis. PLN Startup Day 2025 diadakan di Kantor Pusat PLN, Jakarta pada Rabu (21/5).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa PLN Startup Day 2025 bukan sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan ruang strategis untuk menciptakan solusi masa depan melalui kolaborasi konkret dengan para inovator.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia membutuhkan inovasi untuk merealisasikan transisi energi dan mencapai Net Zero Emissions pada 2060. Di sinilah peran startup, khususnya greentech startup, memiliki peran krusial dalam mengembangkan inovasi teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor energi," kata Darmawan.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, menjelaskan bahwa PLN mengembangkan ekosistem startup melalui dua program utama. Pertama, kolaborasi dengan later stage startup yang difokuskan pada pengembangan solusi inovatif dan langsung terintegrasi ke dalam sistem energi nasional.

Kedua, program inkubasi untuk early stage startup yang memberikan pendampingan, pelatihan, dan eksplorasi bisnis guna mendorong pertumbuhan dan dampak jangka panjang.

"Sejak 2023, melalui PLN Connext, kami telah membangun ekosistem startup energi yang konkret dan terstruktur. Kami percaya startup adalah katalis perubahan karena kegesitan, kreativitas, dan inovasi mereka yang tinggi," kata Hartanto.

Masih di ajang PLN Startup Day 2025, PLN juga menandatangani dua kerja sama strategis. Pertama, dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendorong pengembangan ekosistem digital melalui pemberdayaan produk dan layanan startup.

Kerja sama berikutnya adalah dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam rangka memperkuat kolaborasi riset dan pengembangan di bidang ketenagalistrikan.

Selain itu, PLN Group juga menyepakati kerja sama dengan sejumlah startup terpilih. Kolaborasi ini mencakup pengembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), teknologi penangkapan karbon, hingga solusi kendaraan listrik.

Kerja sama tersebut, antara lain antara PLN Icon Plus dengan startup Magnar dan Soca.AI untuk solusi IoT dan AI, PLN Enjiniring bersama TechnoGIS dalam penerapan AI di sektor rekayasa, serta sinergi PLN Nusadaya dan Algatek dalam teknologi penangkapan karbon.

Lalu, PLN Electricity Services bersama Starvo dalam kemitraan layanan operasi dan pemeliharaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan PLN Haleyora Powerindo yang menjalin kemitraan dengan Charged untuk pengembangan armada kendaraan listrik.

"Kami berharap, melalui kolaborasi ini, akan lahir startup energi Indonesia yang mampu mencapai level global bisa menjadi unicorn dengan valuasi lebih dari US$1 miliar atau setara dengan berbagai startup energi kelas dunia," kata Hartanto.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Wayan Toni Supriyanto menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN yang dinilai sejalan dengan visi pemerintah membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

"PLN memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi ini, terutama dalam mengintegrasikan inovasi digital ke dalam solusi energi. Program seperti PLN Connext dan acara PLN Startup Day adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor inovasi mampu menghadirkan solusi atas tantangan di sektor energi," pungkas Wayan.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International