Menilik Reputasi Boeing 787 Dreamliner, Pesawat Air India yang Jatuh

22 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah pesawat maskapai Air India yang terbang dari Ahmedabad, India menuju London Gatwick, inggris, jatuh dan menabrak bangunan asrama pada Kamis (12/6) tak lama setelah lepas landas.

Pesawat berjenis Boeing 787 Dreamliner itu membawa 242 orang, termasuk dua pilot dan 10 awak kabin, di mana semuanya tewas dalam kecelakaan tersebut.

Bukan hanya itu, lima orang penghuni asrama juga tewas seusai ditabrak pesawat Air India, dan 40 lainnya luka-luka, melansir NDTV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas penerbangan mengonfirmasi kecelakaan tersebut melibatkan Boeing 787 Dreamliner, sebuah pesawat yang mampu mengangkut antara 248 hingga 336 penumpang di ketiga modelnya.

Menurut basis data Aviation Safety Network, ini adalah kecelakaan pertama yang pernah melibatkan pesawat Boeing 787. Boeing 787 Dreamliner digambarkan oleh perusahaan Boeing sebagai "pesawat penumpang berbadan lebar terlaris" dengan tiga model yang mampu menampung antara 248 hingga 336 penumpang.

Seperti dilansir ITV, Boeing mengklaim pesawat ini telah menyelesaikan lima juta penerbangan dan mengangkut lebih dari satu miliar penumpang sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009.

Pesawat 787 Air India yang jatuh di dekat Bandara Ahmedabad itu sendiri pertama kali terbang pada Desember 2013.

Boeing mengklaim 787 Dreamliner adalah pesawat pertama yang menggunakan material komposit ringan dalam konstruksinya, menghasilkan bobot yang lebih rendah dan penggunaan bahan bakar yang lebih irit dibandingkan pesawat yang digantikannya.

Pesawat ini juga merupakan yang pertama menggunakan baterai lithium-ion secara ekstensif, meskipun pada tahun 2013 hal ini menyebabkan seluruh armada dilarang terbang karena masalah panas berlebih, yang dalam beberapa kasus memicu kebakaran.

Saat ini, lebih dari seribu unit 787 beroperasi secara global, menurut informasi terbaru dari Boeing. Air India memiliki 34 unit pesawat ini dalam armadanya, menurut analis penerbangan Cirium.

Jet ini juga dioperasikan oleh sejumlah maskapai lain yang melayani penerbangan dari Inggris, seperti British Airways, Virgin Atlantic, dan Tui Airways.

Kekhawatiran tentang keselamatan Boeing 787 sebelumnya pernah muncul. Sebuah Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines terbakar saat diparkir di Bandara Heathrow tanpa penumpang pada tahun 2013, di mana penyelidikan menemukan kebakaran tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh korsleting.

Pada tahun 2024, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menyelidiki klaim yang dibuat oleh seorang karyawan Boeing bahwa karena perubahan dalam proses manufaktur pesawat Boeing 787 Dreamliner, struktur pesawat menjadi tidak aman dan rentan pecah di tengah penerbangan setelah penggunaan yang diperpanjang.

Karyawan tersebut mengatakan bahwa karena bagian-bagian pesawat yang datang untuk perakitan berasal dari produsen yang berbeda, elemen-elemen besar seringkali tidak menyatu dengan sempurna.

Menyangkal kekhawatiran keselamatan ini, Boeing menyatakan mereka "sepenuhnya yakin pada 787 Dreamliner karena pekerjaan komprehensif yang telah dilakukan untuk memastikan kualitas dan keselamatan jangka panjang pesawat."

Mereka menambahkan bahwa klaim tentang integritas struktural pesawat mereka "tidak akurat," dan FAA juga telah memvalidasi bahwa pesawat akan mempertahankan daya tahan dan masa pakainya selama beberapa dekade, serta masalah-masalah ini tidak menimbulkan kekhawatiran keselamatan.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International