Jakarta, CNN Indonesia --
Telinga adalah indra pendengaran yang menjadi medium untuk merambatkan bunyi agar manusia dapat mendengar. Fungsi telinga tak hanya sebagai indra pendengar tapi juga keseimbangan yang menjadikannya bagian vital dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa telinga yang bekerja dengan baik, manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi maupun menjaga orientasi tubuhnya. Selain itu, telinga juga memiliki struktur yang kompleks dengan bagian luar, tengah, dan dalam yang saling mendukung satu sama lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap bagian telinga memiliki perannya masing-masing untuk memastikan suara dapat diproses dan tubuh tetap mampu menjaga stabilitas.
Untuk lebih jelasnya, simak fungsi telinga sebagai indra pendengar hingga keseimbangan berikut ini.
Fungsi telinga
Melansir penjelasan dalam buku Memahami Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4,5,6 SD garapan Redaksi Kawan Pustaka, telinga manusia dapat dibagi menjadi tiga bagian. Setiap bagian ini memiliki fungsi tersendiri sebagai berikut.
1. Telinga luar
Bagian terluar dari telinga terdiri atas daun telinga dan saluran telinga. Daun telinga memiliki bentuk unik yang berfungsi seperti corong, yaitu mengumpulkan gelombang suara dari sekitar dan mengarahkannya ke bagian dalam.
Sementara itu, saluran telinga bertugas menghantarkan suara lebih jauh ke gendang telinga. Tidak hanya itu, saluran ini juga dilapisi oleh rambut halus dan kelenjar penghasil serumen (kotoran telinga).
Lapisan tersebut berfungsi melindungi telinga dari debu, kotoran, maupun serangga kecil yang berpotensi masuk. Dengan begitu, suara bisa masuk dengan jelas tanpa terganggu oleh benda asing.
2. Telinga tengah
Di bagian ini terdapat gendang telinga atau membran timpani. Ketika gelombang suara sampai ke gendang, lapisan tipis ini akan bergetar.
Getaran tersebut kemudian diteruskan ke tiga tulang kecil yang disebut osikel, yaitu martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).
Tulang-tulang kecil ini berfungsi memperkuat getaran suara agar bisa diteruskan ke telinga dalam dengan lebih jelas. Tanpa peran tulang pendengaran ini, suara yang masuk akan terdengar lemah dan tidak jelas.
Telinga tengah juga terhubung dengan saluran eustachius, yang menjaga tekanan udara di dalam telinga tetap seimbang dengan tekanan udara luar.
Mekanisme ini penting, misalnya ketika kita naik pesawat atau berada di ketinggian tertentu, telinga tidak terasa sakit akibat perubahan tekanan.
3. Telinga dalam
Bagian terdalam telinga memiliki struktur yang lebih kompleks. Di sini terdapat rumah siput atau koklea, yang berbentuk spiral menyerupai cangkang siput. Di dalam koklea terdapat cairan dan ribuan sel rambut halus pada organ korti.
Sel-sel rambut tersebut berperan mengubah getaran menjadi sinyal listrik untuk kemudian dikirimkan ke otak melalui saraf auditori. Proses ini memungkinkan kita mengenali suara, mulai dari percakapan, musik, hingga bunyi di sekitar.
Selain koklea, di telinga dalam juga terdapat saluran setengah lingkaran atau labirin. Bagian ini bertanggung jawab menjaga keseimbangan tubuh. Cairan di dalamnya akan bergerak sesuai dengan posisi kepala, lalu memberi sinyal ke otak untuk membantu tubuh tetap stabil.
Proses kerja telinga manusia
Proses kerja telinga dimulai ketika gelombang suara masuk melalui lubang telinga dan membuat selaput gendang bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang kecil di telinga Tengah (martil, landasan, dan sanggurdi) menuju tingkap jorong.
Dari tingkap jorong, getaran disalurkan ke rumah siput (koklea) yang berisi cairan dan sel rambut halus. Sel rambut ini mengubah getaran menjadi impuls listrik yang kemudian dikirimkan melalui saraf pendengaran ke otak.
Di otak besar, impuls tersebut diterjemahkan menjadi suara yang dapat dikenali manusia. Dengan cara ini, telinga memungkinkan kita mendengar bunyi dalam rentang frekuensi sekitar 20 hingga 20.000 getaran per detik.
Itulah penjelasan mengenai fungsi telinga sebagai indra pendengar hingga keseimbangan. Semoga bermanfaat untukmu, ya.
(han/juh)