Menteri Maman Minta Maaf soal Anjurkan UMKM Produksi Barang KW

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang viral soal anjuran agar pelaku UMKM membuat produk mirip merek terkenal atau barang KW.

Ia mengakui pernyataan itu disampaikan dengan cara yang kurang tepat sehingga menimbulkan persepsi keliru di publik.

"Respons publik banyak sekali, rata-rata memang menyayangkan dan mengkritisi terkait isu dengan KW ini, dan saya atas nama pribadi meminta maaf kalau sampai dipersepsikannya seperti itu," kata Maman dalam konferensi pers di Kementerian UMKM, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, maksud ucapan itu bukan untuk mendukung produksi barang tiruan, melainkan mencontoh proses industrialisasi di negara seperti Korea Selatan dan China.

Ia menjelaskan kedua negara tersebut pada awalnya meniru produk dari luar. Kemudian, mereka melakukan modifikasi hingga melahirkan produk berkualitas tinggi, seperti LG dan Samsung.

"Secara substansi bukan itu maksud saya. Esensinya adalah bagaimana kita bisa melihat produk luar yang bagus, lalu kita amati, tiru, dan modifikasi agar menjadi produk unggulan dalam negeri," ujarnya.

Maman menambahkan pelaku UMKM perlu belajar dari keberhasilan negara lain dalam berinovasi. Ia menilai praktik meniru tidak selalu negatif selama diikuti dengan riset, pengembangan, dan kreativitas untuk menghasilkan produk orisinal.

Ia juga menegaskan tidak pernah bermaksud mengesampingkan hak kekayaan intelektual (HKI).

"Bukan berarti kita menyetujui atau mengesampingkan aspek HKI. Saya sadar hak kekayaan intelektual bagi setiap orang berarti," jelasnya.

Maman menyampaikan kritik publik terhadap ucapannya merupakan bagian dari proses partisipasi masyarakat yang penting bagi kementeriannya. Ia mengaku terbuka terhadap masukan publik untuk memperbaiki cara komunikasi dan kebijakan ke depan.

"Ini bagian dari saya dan Kementerian UMKM membuka ruang partisipasi publik. Saya terima kritikan publik dan anggap ini sebagai proses yang harus kita dengar," tutur Maman.

Sebelumnya, pernyataan Maman menjadi perbincangan setelah ia menyarankan pelaku UMKM membuat produk mirip tas branded, seperti Louis Vuitton.

Pernyataan itu disampaikan di tengah kritiknya terhadap oknum Bea Cukai yang diduga meloloskan barang impor ilegal dari China, sehingga mempersulit UMKM lokal bersaing di pasar.

Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyarankan agar Maman melapor langsung kepadanya bila menemukan pelanggaran di Bea Cukai. Purbaya menegaskan tengah mengidentifikasi oknum yang terlibat dan berkomitmen melakukan pembersihan internal.

[Gambas:Video CNN]

(del/dhf)

Read Entire Article
Korea International