Malaysia Tarik Makanan Impor dari RI yang Ketahuan Mengandung Babi

7 hours ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 23 Apr 2025 09:41 WIB

Malaysia memerintahkan penarikan makanan impor yang terkait dengan kontroversi sertifikasi halal di Indonesia usai tes mengungkapkan ada produk mengandung babi. Malaysia memerintahkan penarikan makanan impor dari Indonesia terkait kontroversi sertifikasi halal setelah tes mengungkapkan ada produk yang mengandung babi. (Foto: AFP/Toshifumi Kitamura)

Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia melalui Islamic Development Malaysia (Jakim) memerintahkan penarikan segera produk makanan impor yang terkait kontroversi sertifikasi halal di Indonesia setelah tes mengungkapkan ada produk yang mengandung babi (DNA babi).

Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) menyerukan penarikan segera terhadap produk makanan impor Indonesia jika ditemukan telah beredar di pasar Malaysia. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai langkah pencegahan awal, Jakim telah segera memulai pemantauan bersama dengan Majelis Agama Islam Negeri (MAIN) dan Jabatan Agama Islam Negeri (JAIN) untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap produk-produk yang dimaksud apabila ditemukan di pasar lokal," ujar pernyataan resmi Jakim seperti dikutip dari Malay Mail pada Rabu (23/4).

Direktur Jenderal Jakim, Datuk Dr Sirajuddin Suhaimee, mengatakan produk yang terkena dampak dapat membahayakan standar halal dan mendesak importir untuk menghubungi agensi untuk mengatur penghapusannya dari pasar.

Penarikan produk ini dilakukan Malaysia menindaklanjuti pengumuman Badan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI yang menemukan sembilan dari 11 produk makanan ringan yang diselidiki ternyata mengandung unsur babi.

Padahal sebagian besar dari sembilan produk makanan yang mengandung unsur babi itu telah mengantongi sertifikasi halal.

Malaysia pun meminta importir yang terkait segera melapor kepada Jakim dan menarik produk tersebut dari peredaran di Malaysia.

Langkah ini, menurut Jakim, bertujuan melindungi konsumen Muslim serta memastikan hanya produk yang benar-benar halal yang diperjualbelikan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International