Jakarta, CNN Indonesia --
Bayangkan jika setiap pagi ada anak-anak yang harus berenang menyeberangi sungai deras, sambil memegang tas mereka agar tak hanyut untuk pergi ke sekolah.
Kisah ini bukan sekadar rekayasa, melainkan kenyataan yang dialami anak-anak di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku.
Sudah puluhan tahun mereka mempertaruhkan keselamatan diri untuk bisa belajar ke sekolah. Sungai yang meluap, jalan berlumpur, hingga hutan mangrove yang harus dilalui setiap hari, menjadi bagian dari perjuangan mereka menuntut ilmu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan saat pulang, perjalanan melelahkan itu harus mereka ulang kembali. Tak hanya anak-anak, ibu-ibu yang hendak melahirkan pun harus melalui jalur yang sama beratnya dan berbahaya.
Kilmury adalah salah satu wilayah yang sangat terisolasi di Maluku. Demi bisa mencapainya, dari ibu kota provinsi dibutuhkan waktu tempuh hingga lima hari dengan perjalanan laut.
Wilayah Kilmury terdiri atas 10 desa yang dipisahkan aliran sungai, dan daerah ini belum memiliki akses transportasi yang layak.
Melihat kenyataan ini, berbuatbaik.id bersama Akar Sukma Timur, sebuah lembaga sosial yang fokus pada pelayanan masyarakat, mengajak Anda untuk ambil bagian dalam perubahan besar.
Kami ingin menghadirkan perahu bagi anak-anak Kilmury, yaitu sebuah alat transportasi sederhana yang bisa menyelamatkan masa depan mereka untuk menuntut ilmu.
Dengan perahu, mereka bisa sampai ke sekolah dengan aman. Mereka bisa belajar tanpa rasa takut. Dan mereka bisa kembali pulang dengan senyuman.
Sahabat Baik bisa membantu meringankan beban anak-anak di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku dengan donasi sekarang melalui berbuatbaik.id di sini.
Jangan khawatir, donasi ini akan sampai seluruhnya 100% ke penerima tanpa ada potongan sepeser pun.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
(avd/fef)