Kisruh Haji Furoda di RI: Travel Rugi Besar, Jemaah Batal Berangkat

1 day ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Arab Saudi memastikan tidak menerbitkan visa haji furoda tahun ini. Keputusan itu menimbulkan kekisruhan di Indonesia.

Ketua Bidang Humas dan Media DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Abdullah Mufid Mubarok mengatakan, keputusan itu merugikan pengusaha travel haji di Indonesia.

Para pengusaha itu telah membayar sejumlah layanan di Arab Saudi untuk calon jemaah furoda. Langkah itu dilakukan dengan asumsi visa haji furoda bisa terbit seperti tahun-tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya masih belum bisa menghitung, yang jelas di atas Rp100 [juta]-an. Kalau jumlah jemaahnya, misalnya sampai 50 ke atas, ya [kerugian] sudah di atas Rp1 M-Rp 2M," kata Mufid, dilansir detkhikmah.

Mufid menyampaikan, para travel haji sudah menginput data dan mebayar layanan Masa'ir (layanan Arafah, Muzdalifah, Mina). Mereka juga telah memesan tiket pesawat dan hotel meski harganya melambung tinggi.

Beberapa travel bahkan sudah membawa calon jemaah furoda ke Jakarta, berharap visa turun di menit-menit terakhir.

"Ternyata sampai sekarang tidak ada yang terbit. Banyak travel yang sudah booking tiket dan hotel, bahkan ada yang dari bintang 3 di-upgrade ke bintang 5. Akhirnya rugi besar," ujarnya.

Salah seorang calon haji furoda, Naufal (31), terancam batal berangkat haji tahun ini. Dia sudah berencana beribadah ke tanah suci bersama istrinya tahun ini.

Mereka sudah membayar ratusan juta rupiah sejak Ramadan lalu. Namun, belum kunjung ada kepastian soal keberangkatan.

"Dari travelnya sendiri belum ada pembicaraan [kepastian visa] walaupun berita simpang siurnya visa sudah banyak. Tapi kalau dari travelnya sendiri belum menyerah sampai di titik akhir, yaitu di tanggal 31 Mei," ucap Naufal dilansir detikHikmah, Kamis (29/5).

Jika tak bisa juga berangkat tahun ini, dia berharap bisa diberangkatkan haji tahun depan. Apabila tidak bisa jug, Naufal berharap uangnya dikembalikan secara penuh.

Meski demikian, calon jemaah asal Kebumen, Jawa Tengah itu maklum bila pihak travel tak bisa mengembalikan uangnya secara penuh. Dia paham sebagian dana sudah terpakai untuk biaya manasik dan persiapan lain.

Muslim worshippers perform prayers around the Kaaba, Islam's holiest shrine, at the Grand Mosque in Saudi Arabia's holy city of Mecca on August 15, 2018, prior to the start of the annual Hajj pilgrimage in the holy city.The hajj, expected to draw more than two million pilgrims to Mecca this year, represents a key rite of passage for Muslims and a massive logistical challenge for Saudi authorities, with colossal crowds cramming into relatively small holy sites. / AFP PHOTO / Bandar Al-DANDANIIlustrasi. Kerajaan Arab Saudi memastikan tidak menerbitkan visa haji furoda tahun ini. (AFP PHOTO / Bandar Al-DANDANI)

Menteri Agama Nasaruddin Umar berjanji turun tangan mengurus haji furoda. Dia memahami urusan ini tidak mudah, tetapi berniat menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

"Iya, iya. Kita lagi menunggu Saudi. Itu, kan, di luar kewenangan kami, ya. Tapi kami akan bantu, insya Allah," ujar Nasaruddin.

Apa itu haji furoda?

Haji furoda adalah salah satu jalur haji yang diakui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Berbeda dengan haji reguler dan haji plus, haji furoda tidak memakai kuota yang diberikan Arab Saudi ke Pemerintah Indonesia. Haji furoda berangkat atas undangan dari Kerajaan Arab Saudi.

Beberapa perbedaan pun terlihat. Misalnya, biaya visa haji furoda yang berkisar mulai dari US$17.500 hingga US$25.900 atau sekitar Rp290 juta sampai Rp400 juta. Haji reguler hanya berkisar Rp55 juta.

Selain itu, jemaah haji furoda bisa berangkat di tahun yang sama dengan waktu pendaftaran. Jemaah haji reguler harus menunggu antrean 10-30 tahun, sedangkan haji plus 5-7 tahun.

(dhf/asr)

Read Entire Article
Korea International