Ketegangan Meningkat, Jet Tempur China Dekati Pesawat Patroli Jepang

1 day ago 5

CNN Indonesia

Kamis, 12 Jun 2025 13:55 WIB

Jepang melaporkan sejumlah jet tempur China terbang mendekati pesawat patroli Tokyo di Pasifik pekan lalu. Jepang melaporkan sejumlah jet tempur China terbang mendekati pesawat patroli Tokyo di Pasifik pekan lalu. (Foto: AFP PHOTO)

Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang melaporkan sejumlah jet tempur China terbang mendekati pesawat patroli Tokyo di Pasifik pekan lalu.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan kepada AFP pada Kamis (12/6) bahwa jet-jet tempur China baru-baru ini terbang sangat dekat dengan pesawat patroli Tokyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (7/6) ketika pesawat patroli Jepang sedang mengitari kawasan Pasifik. Sebuah jet J-15 China tak lama datang dari kapal induk Shandong dan mulai terbang dengan sangat dekat ke pesawat Jepang selama 40 menit.

Peristiwa kedua terjadi pada keesokan harinya, dengan dua jet J-15 mengikuti pesawat patroli Jepang selama 80 menit.

"Selama waktu panjang tersebut, jet-jet itu terbang dengan sangat dekat dengan P-3C, dan mereka terbang dengan jarak 45 meter [dari pesawat patroli]," kata juru bicara tersebut.

Menurut juru bicara itu, jet-jet China pada Minggu melintasi wilayah udara dengan jarak sekitar 900 meter dari pesawat patroli. Pesawat tempur Beijing saat itu berada di depan pesawat Jepang.

Jarak ini cukup berbahaya karena bisa dicapai oleh P-3C hanya dalam beberapa detik.

"Pendekatan abnormal semacam itu dapat menyebabkan tabrakan yang tak disengaja, jadi kami telah menyampaikan keprihatinan serius terhadap pihak China," kata juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi.

"Pemerintah akan terus berkomunikasi dengan China di berbagai tingkatan, sambil melakukan yang terbaik untuk berpatroli dan memantau wilayah udara di sekitar negara kami guna mengamankan teritorial, perairan, dan wilayah udara kami," lanjutnya.

Personel militer Jepang sejauh ini dilaporkan tidak mengalami luka dalam insiden tersebut.

Insiden seperti ini pernah terjadi pada Mei dan Juni 2014 lalu. Saat itu, jet tempur China Su-27 terbang dengan jarak 30 meter dari pesawat militer Jepang di Laut China Timur.

Jepang kala itu marah dan memanggil duta besar China untuk meminta penjelasan.

Pekan lalu, direktur program keamanan ekonomi dan inovasi kebijakan Universitas Tokyo Daisuki Kawai sempat mengatakan kepada AFP bahwa pergerakan kapal induk China saat ini kemungkinan berhubungan dengan ketegangan ekonomi negara itu dengan Amerika Serikat.

Menurutnya, Beijing sengaja beraksi di waktu-waktu sekarang karena berpikir AS tak bisa merespons.

"Beijing memperhitungkan bahwa Amerika Serikat tak begitu ingin atau bisa merespons secara militer saat ini [karena ketegangan yang terjadi]. [Maka dari itu Beijing], melihat ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan militernya yang berkembang," ucapnya.

(blq/rds/bac)

Read Entire Article
Korea International