Kemensos Siap Revisi Data Bansos Jika Standar Kemiskinan Dinaikkan

2 weeks ago 17

CNN Indonesia

Rabu, 11 Jun 2025 21:00 WIB

Kementerian Sosial (Kemensos) siap memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos) jika angka garis kemiskinan dinaikkan. Kementerian Sosial (Kemensos) siap memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos) jika angka garis kemiskinan dinaikkan. (Anadolu Agency/Eko Siswono Toyudho).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Sosial (Kemensos) siap memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos) jika angka garis kemiskinan dinaikkan.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan Kemensos masih menunggu keputusan Badan Pusat Statistik (BPS). Dia berkata kewenangan menentukan kriteria miskin, miskin ekstrem, dan lain-lain berada di BPS.

"Kalau BPS sudah clear dan dikasih ke kita, ya nanti kita akan asesmen, akan evaluasi ke depannya seperti apa," kata Jabo saat ditemui di di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan saat ini penyaluran bansos merujuk Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kemensos sedang berupaya mentransformasi penyaluran bansos dari yang sebelumnya merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kemensos membuka diri bila ada perubahan, termasuk kenaikan angka garis kemiskinan. Jabo menilai hal itu menjadi ranah BPS.

"Kalau ada usulan penaikan indikator segala macam, ya kita tunggu dulu dari BPS seperti apa," ujarnya.

Bank Dunia menaikkan garis kemiskinan ekstrem menjadi US$3 per hari per orang. Dengan demikian, garis kemiskinan ekstrem dunia sekitar Rp 546.000 per orang per bulan.

Merespons hal itu, Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Arief Anshory Yusuf mengusulkan garis kemiskinan Indonesia dinaikkan.

Dia menilai garis kemiskinan Indonesia saat ini terlalu dekat dengan garis kemiskinan ekstrem dunia. Garis kemiskinan Indonesia di angka Rp545 ribu per orang per bulan juga tidak mencerminkan kondisi nyata di masyarakat.

"Menurut saya, idealnya, itu minimal jangan lebih rendah dari standar lower middle income. Standar lower middle income kan Rp765 ribu," ucap Arief saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (11/6).

[Gambas:Video CNN]

(dhf/agt)

Read Entire Article
Korea International