Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter kepada pasien telah menyalahi kode etik dan etika profesi.
Dia menyebut Kemenkes bisa menolak calon dokter yang gagal tes psikologi lewat Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).
"Untuk penyaringan proses ujian akan ada proses penyaringan namanya penyaringan psikologis yang kita sebut sebagai Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)," kata Dante di Kota Malang, dilansir Antara, Kamis (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang tidak cocok untuk menjalankan profesi dokter, tentu akan kami tolak walaupun secara akademis mampu. Kami akan terapkan dengan ketat," tambahnya.
Selain itu, Dante mengatakan sistem pendidikan dokter harus diperkuat dengan memperdalam materi soal etika yang lebih baik.
Menurutnya, berkaca dari sejumlah peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dokter terhadap pasien, Kemenkes akan mengawasi dan membina para dokter bersama organisasi profesi tersebut.
Dante secara khusus menyesalkan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dokter berinisial AY kepada pasiennya QAR di rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur.
"Saya sangat sedih dan sangat menyesalkan segala bentuk kegiatan di luar kegiatan di luar tindakan etis yang harusnya dilakukan berdasarkan sumpah dokter yang suci," kata dia.
Ia menuturkan Kemenkes akan mengambil langkah tegas terkait dugaan pelecehan seksual itu. Kemenkes, kata Dante, akan mencabut izin dokter yang terbukti melakukan pelanggaran.
"Yang berkaitan dengan kegiatan asusila kami cabut standar registrasinya oleh Kementerian Kesehatan, kalau itu dicabut dia tidak bisa praktik seumur hidup," ucap dia.
Di Malang, Jawa Timur, seorang pasien berinisial QAR mengaku menjadi korban pelecehan seksual seorang dokter ketika menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit swasta. Peristiwa yang menimpa QAR terjadi pada 27 September 2022.
QAR diminta membuka baju oleh dokter itu saat sedang sendirian di ruang VVIP. Dokter itu beralasan mau memeriksa QAR dengan stetoskop itu. Namun, dokter tersebut hanya mengarahkan stetoskop di bagian dada dan dia diduga sempat mengeluarkan ponsel untuk memfoto korban.
Selain itu, di Garut, Jawa Barat, dokter kandungan berinisial MSF diduga melecehkan pasiennya saat melakukan pemeriksaan. Saat ini MSF telah ditangkap dan sudah jadi tersangka pelecehan seksual.
Kemudian, dokter residen anestesi PPDS FK Unpad Priguna Anugerah jadi tersangka pemerkosaan pasien di RSHS Bandung, Jawa Barat. Korban Priguna disebut mencapai tiga orang.
(antara/tsa)