Jakarta, CNN Indonesia --
Artis dan idola Korea ramai-ramai menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan presiden pada Selasa (3/6) dan mengunggah kesempatan itu ke media sosial. Mereka termasuk dari 44 juta yang memiliki suara sah dalam Pilpres 2025.
Leader ATEEZ, Hongjoong, bersama Seonghwa mengunggah swafoto mereka memegang kertas bercap sebagai bukti telah memberikan suara. Mereka mengenakan kaus hitam, tanpa caption atau takarir apa pun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula dengan bintang The Coffee Prince dan Princess Hours Yoon Eun-hye yang berdiri di depan tempat pemungutan suara, Seoul selatan di akun Instagram pribadinya pada hari itu.
Ia, seperti diberitakan Korea JoongAng Daily, juga mengajak penggemar untuk bergabung dengannya menggunakan hak suara dan memilih pemimpin, "Ayo pilih hari ini, semuanya."
Bintang When Life Gives You Tangerines Kang Mal-geum membagikan foto tangannya dengan stempel pemungutan suara, "Saya sudah lama menunggu hari ini. Saya akan terus memberikan suara saya untuk pemilihan umum di masa mendatang."
Sementara itu, banyak pula artis yang menggunakan hak suara mereka dalam pemungutan suara awal, 29 dan 30 Mei, seperti J-Hope BTS, Haewon NMIXX, Kim Go-eun, Han Ye-ri, Yoon Jong-shin, Lee Seung-hwan dan Lee Chae-yeon.
Ada pula boy band KickFlip serta komedian Cho Sae-ho yang berbagi pengalaman dan foto mereka di tempat pemungutan suara. Kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian hitam untuk menghindari asumsi secara terbuka mendukung salah satu calon.
Lee Dong-wook juga salah satu yang ikut pemungutan suara awal. Pada Minggu (1/6), ia mendorong para penggemar untuk menggunakan hak suara mereka.
"Saya sering dengar orang-orang bilang seperti enggak ada yang layak untuk diberikan suara, tapi saya yakin voting adalah cara untuk mencegah yang terburuk [memimpin]," kata Lee Dong-wook di platform Bubble seperti diberitakan Korea Times pada Senin (2/6).
"Jika tidak ada pilihan terbaik, pilih lah yang selanjutnya. Tapi jika memang tidak ada, pilih lah yang lesser evil untuk mencegah yang terburuk menang. Saya melihatnya seperti itu."
Korea Selatan menggelar pemilihan presiden pada 3 Juni setelah Yoon Suk Yeol resmi dimakzulkan Mahkamah Konstitusi Korea pada 4 April.
Komisi Pemilihan Umum Korea dijadwalkan mengesahkan hasil pada Rabu (4/6) dan pelantikan pemenang diharapkan akan dilakukan dalam beberapa jam.
Reuters pada Selasa (3/6) memberitakan tidak akan ada transisi presiden karena jabatan tersebut tetap kosong sejak Yoon dimakzulkan parlemen dan kemudian dicopot Mahkamah Konstitusi.
(chri)