India-Pakistan Ribut Lagi Saling Tuding soal Senjata Nuklir

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 12:11 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

India dan Pakistan kembali ribut setelah kedua negara saling menuding gagal mengendalikan senjata nuklir.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan senjata nuklir Pakistan mestinya diawasi ketat oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) lantaran Pakistan adalah negara yang "nakal dan tidak bertanggung jawab".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin mengajukan pertanyaan ini kepada dunia: apakah senjata nuklir aman di tangan negara yang nakal dan tidak bertanggung jawab?" ucap Singh kepada pasukan di sebuah pangkalan di Kashmir yang dikelola India, Kamis (15/5).

"Saya percaya bahwa senjata nuklir Pakistan harus di bawah pengawasan IAEA," tambah Singh, seperti dikutip AFP.

Beberapa jam setelah ucapan Singh ini, Kementerian Luar Negeri Pakistan pun merilis pernyataan yang meminta IAEA menyelidiki insiden pencurian dan perdagangan gelap yang melibatkan bahan nuklir dan radioaktif di India, alih-alih mengawasi nuklir Islamabad.

"Insiden-insiden ini menunjukkan adanya pasar gelap untuk material sensitif dan dual-use di India," demikian pernyataan Kemlu India.

Ini merupakan perselisihan terbaru India dan Pakistan setelah kedua negara nuklir itu nyaris berperang buntut operasi militer New Delhi pada 7 Mei.

India meluncurkan Operasi Sindoor ke Pakistan pada 7 Mei sebagai respons atas serangan militan di Kashmir pada 22 April yang menewaskan 26 orang. India menuding Pakistan berada di balik serangan itu. Pakistan sementara itu membantah.

Pada 10 Mei, Pakistan balas meluncurkan Operasi Bunyanun Marsoos ke India, setelah mengeklaim New Delhi meluncurkan rudal ke tiga pangkalan udara Islamabad.

Kedua negara sejak itu terlibat baku tembak panas sampai para pemimpin global turun tangan mendesak keduanya berhenti.

Pada Minggu (11/5), India dan Pakistan akhirnya sepakat gencatan senjata lewat bantuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pada Kamis ini, meski sempat berselisih, Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengatakan bahwa militer kedua negara sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata hingga Minggu (18/5).

(blq/bac)

Read Entire Article
Korea International