Hati-Hati, Terlalu Banyak Makan Jeruk Bisa Timbulkan Efek Samping

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Jeruk adalah buah yang mudah ditemui, segar, dan praktis. Tak perlu pisau untuk menikmatinya, cukup kupas kulitnya dan langsung disantap. Dengan rasa manis bercampur asam, jeruk menjadi favorit banyak orang dari segala usia.

Kandungan gizinya pun melimpah, mulai dari vitamin C, kalsium, hingga serat. Tak heran buah ini dianggap menyehatkan tubuh, terutama untuk daya tahan.

Namun, apakah makan jeruk terlalu banyak bisa berbahaya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawabannya: iya. Meski bermanfaat, konsumsi jeruk berlebihan bisa menimbulkan sejumlah efek samping.

Kandungan gizi jeruk

Berdasarkan data US Department of Agriculture, dalam 100 gram jeruk terkandung, 86,7 gram air, 52 kkal kalori, 0,91 gram protein, 11,8 gram karbohidrat, serat, gula, kalsium, hingga vitamin C.

Dengan kandungan ini, jeruk jelas menyehatkan. Vitamin C yang tinggi membantu menjaga imunitas, sementara seratnya baik untuk pencernaan. Tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, tubuh bisa bereaksi tidak nyaman.

Melansir Healthshots, menurut American Heart Association orang dewasa idealnya mengonsumsi sekitar 2 cangkir buah per hari. Jika semua porsi buah itu hanya dari jeruk, apalagi dalam jumlah 4-5 buah sehari, efek samping berikut bisa muncul akibat kelebihan serat dan vitamin C:


• Perut kembung

• Diare

• Kram perut

• Mual

• Sakit kepala

• Heartburn

• Insomnia

Orang dengan penyakit refluks asam lambung (GERD) juga harus berhati-hati, sebab jeruk yang asam dapat memicu nyeri ulu hati.

Bahkan, ahli gizi Avni Kaul menjelaskan, selain penderita GERD, ada kelompok lain yang perlu waspada. Misalnya orang dengan kadar kalium tinggi berisiko mengalami hiperkalemia jika mengonsumsi jeruk berlebihan.

Kondisi ini bisa memicu kelelahan otot, aritmia, hingga berpotensi mengancam jiwa.

Penderita diabetes pun sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum rutin makan jeruk. Walau jeruk punya indeks glikemik rendah sehingga aman untuk gula darah, respons tubuh setiap orang bisa berbeda tergantung makanan lain yang dikonsumsi bersamaan.

(tis/tis)

Read Entire Article
Korea International