Harga Ponsel dan Laptop Makin Mahal Diobok-obok Tarif Trump

1 week ago 11

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal memberlakukan tarif impor untuk sebagian besar negara yang akan memicu perang dagang global dan menaikkan harga barang-barang elektronik.

Mulai 5 April, AS menerapkan tarif 10 persen buat semua produk impor. Kemudian ada tarif tambahan berupa resiprokal yang angkanya variatif, buat 60 negara yang dimulai pada 9 April.

Tarif ini dibayar oleh perusahaan yang mengimpor produk ke AS dan bakal mempengaruhi keuntungan bersih mereka. Solusi untuk kondisi ini bagi perusahaan secara logika adalah mengalihkan beban itu ke konsumen dengan cara menaikkan harga barang yang mereka jual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wired memaparkan berdasarkan penjelasan Jason Miller, profesor di bidang rantai pasok dari Michigan State University, bahwa bila sebuah laptop diimpor ke AS dengan harga US$400 per unit, maka toko akan menambahkan tarif margin kotor rata-rata 30 persen.

Laptop itu akan dijual retail US$571, ini sudah termasuk harga impor dan keuntungan toko.

China merupakan pengekspor terbesar laptop ke AS dan negara ini telah menjadi incaran terbesar tarif Trump. Trump baru saja mengumumkan tarif lebih besar, 104 persen, untuk produk impor China, mulai 9 April.

Berdasarkan data historis yang menunjukkan 95 persen tarif diserap importir, harga impor laptop bisa melonjak dari US$395 menjadi US$795 karena kebijakan baru Trump.

Andai toko retail membebankan perbedaan itu pada konsumen maka harga yang harus dibayar ketika membeli laptop menjadi US$966. Harga ini mewakili inflasi 69 persen dan tingkat margin kotor pengecer turun menjadi 18 persen.

Jadi pada dasarnya konsumen membayar lebih banyak, sementara toko retail mendapat untung lebih sedikit.

Setiap negara terdampak serangan tarif Trump ini dan barang elektronik menjadi produk yang ditampar paling kencang.

"Tidak ada negara produsen elektronik utama yang tidak terpengaruh secara substansial oleh tarif," kata Miller.

Dia meyakini banyak negara mau negosiasi tarif dengan Trump, tetapi menurut dia pada China akan tetap berlaku.

Tarif sangat besar untuk China akan berdampak besar pada harga barang-barang seperti ponsel pintar, laptop, dan konsol gim video. Ponsel pintar merupakan impor terbesar AS dari China, sedangkan laptop di posisi kedua.

Miller menyarankan jika Anda punya rencana membeli barang elektronik sebaiknya dilakukan sekarang.

"Beli sekarang. Jangan menunggu, tidak masuk akal melakukan itu," katanya.

"Anda mungkin tidak akan melihat harga naik selama beberapa bulan karena perusahaan telah menimbun barang sebelum perang dagang yang akan datang, tetapi jika tidak ada perubahan dalam beberapa minggu mendatang, Miller memperkirakan harga akan melonjak mulai bulan Juni atau Juli," ucap dia.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International