Daftar Negara Tak Kena Tarif Gila Trump, Ada Musuh AS

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah negara tak terkena tarif timbal balik (reciprocal tariffs) Amerika Serikat yang ditetapkan Presiden Donald Trump.

Trump merilis tabel berisi 180 negara yang terkena tarif timbal balik dengan persentase berbeda pada Rabu (2/4) atau disebut Hari Pembebasan.

Namun, Trump disebut akan menetapkan 10 persen tarif impor secara global.

Berikut daftar negara yang tak tercantum dalam tarif timbal balik ala Trump.

Rusia
Salah satu pejabat Gedung Putih membeberkan alasan AS tak menjatuhkan tarif ke Negeri Beruang Merah.

"[Rusia] tidak ada dalam daftar karena sanksi dari perang Ukraina sudah membuat perdagangan kedua negara jadi nol," kata pejabat itu ke News of the United States (NOTUS), dikutip Newsweek.

Di pemerintahan Joe Biden, AS memberlakukan berbagai sanksi ke Rusia karena invasi mereka ke Ukraina sejak 2022.

AS menargetkan sektor utama ekonomi Rusia termasuk energi, keuangan pertahanan, dan teknologi. Bank-bank besar Rusia juga sudah terputus dari sistem keuangan global.

Tak cuma itu, pihak berwenang AS telah membekukan aset oligarki Rusia dan akses teknologi-teknologi penting.

Korea Utara
AS juga tak menjatuhkan tarif timbal balik ke Korea Utara.

Korut berada dalam serangkaian sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena uji coba rudal mereka yang kerap dilakukan dan meresahkan komunitas internasional.

Dalam sanksi itu, Korut tak boleh melakukan ekspor, tak boleh menambah pekerja migran, hingga embargo ekonomi.

Kuba
Selain mereka, Kuba juga tak masuk dalam daftar tarif timbal balik AS.

Amerika Serikat telah menerapkan embargo ekonomi ke Kuba. Mereka juga menjatuhkan sederet sanksi ke Kuba termasuk ke entitas tertentu seperti sejumlah menteri dan polisi.

Belarus
Belarus juga tak masuk dalam daftar tarif timbal balik ala Trump.

AS menjatuhkan sanksi ke sejumlah individu di Belarus yang dianggap merusak demokrasi pada 2006 dan memberlakukan kontrol ekspor ketat terhadap Belarus.

Salah satu pejabat Gedung Putih mengatakan Kuba, Belarus, Korut, dan Rusia tak masuk dalam daftar tarif timbal balik karena sanksi AS sebelumnya.

"Mereka menghadapi tarif yang sangat tinggi dan sanksi yang kami terapkan sebelumnya menghalangi adanya perdagangan yang berarti dengan negara-negara tersebut," ungkap dia, dikutip First Post.

(isa/asa)

[Gambas:Video CNN]