Jakarta, CNN Indonesia --
Perayaan Honda Bikers Day (HBD) 2025 di Garut, Jawa Barat, mengisahkan cerita panjang dua pemuda, Miswardi (26) dan Maulizar (26), yang rela menempuh perjalanan sekitar 3 ribu km dari Lhokseumawe, Aceh, demi ambisi mereka hadir di ajang bikers Honda terbesar di dunia itu.
Mereka melakukan perjalanan berboncengan menggunakan Honda CB150 X yang telah mengalami sedikit ubahan, seperti bagian pelek, penambahan lampu, hingga boks samping dan belakang guna memuat kebutuhan.
"Jadi kami itu mulai perjalanan Sabtu pagi," kata Miswardi di sela perhelatan HBD 2025 yang digelar pada Sabtu (15/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miswardi bercerita awal perjalanan dimulai penuh semangat. Tak ada kendala berarti mereka rasakan selama touring hingga akhirnya motor tersebut mengalami masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memasuki kawasan Jambi selepas Pekanbaru, jari-jari pelek patah usai menghantam lubang. Meski mengkhawatirkan, insiden ii tak membuat mereka mengalami kecelakaan dengan risiko serius.
"Jadi jari-jari tuh patah, terus sempat ada masalah lagi di seal shock," ucap Miswar.
Namun, insiden ini tak membuat semangat mereka pudar. Setelah masalah teratasi, keduanya kembali melanjutkan perjalanan menuju Garut dengan mengendarai motor secara bergantian.
Solidaritas
Motor terus melaju menyusuri 'ganasnya' jalur Sumatera. Musuh utama mereka di jalan tak cuma bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), namun juga kantuk dan rasa letih yang terkadang menyerang tanpa kompromi.
Mereka membawa bendera komunitas Honda Street Fire Club Indonesia. Miswar mengatakan perjalanan mereka selalu dipantau rekan sesama komunitas di setiap kota dan mendapat sambutan hangat begitu tiba di setiap titik persinggahan.
Momen ini lah yang digunakan Miswar dan Maulizar untuk melepas lelah.
"Jadi kami itu tidak pernah sembarang istirahat, bahkan di pom bensin. Istirahatnya selalu di tempat kawan. Dan kawan itu akan selalu nungguin kita lagi di mana," kenang Miswar.
Mereka juga bersyukur lantaran selama perjalanan di lintas Sumatera tak pernah berhadapan dengan anomali kejahatan di sana. Perjalanan berlangsung aman hingga akhirnya mereka berhasil menginjakan kaki di tanah Jawa.
Kata Miswar perjalanan tersebut kurang lebih menghabiskan watu sekitar satu pekan. Sementara untuk biaya perjalanan, ia mengaku telah menghabiskan sekitar 60 liter bensin tanpa mengurai pengeluaran lain.
Selama beberapa hari ke depan, mereka bakal menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan ke sejumlah tempat di Jawa Barat.
(ryh/fea)


















































