Bolehkah Puasa Arafah Tanpa Sahur dan Niat? Ini Hukumnya

1 day ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Puasa arafah adalah puasa yang dilakukan sekali setiap tahun, tepatnya pada 9 Dzulhijjah dalam kalender hijriah. Puasa arafah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa yang telah lalu. Maka, sayang jika muslim melewatkan puasa arafah tahun ini.

Lantas, bolehkah puasa arafah tanpa sahur dan niat? Simak penjelasan lengkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bolehkah puasa arafah tanpa sahur dan niat?

Puasa dalam Islam adalah aktivitas menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan lainnya, mulai dari terbit matahari hingga terbenam matahari.

Sebelum membahas boleh atau tidak puasa arafah tanpa sahur dan niat, perlu kamu ketahui bahwa sahur dan niat adalah dua hal yang berbeda.

1. Sahur bukan syarat sah puasa

Sebelum memulai puasa, setiap muslim disunnahkan untuk melaksanakan sahur. Tujuannya agar puasa yang dijalankan dapat lebih maksimal.

Dalam puasa wajib maupun sunnah, makan sahur bukanlah syarat sah puasa sehingga boleh dilakukan dan boleh juga tidak. Namun, lebih dianjurkan untuk makan sahur agar tubuh tidak lemas dan tidak menghambat aktivitas ibadah yang lain.

Selain itu karena terdapat keberkahan dalam sahur seperti yang disebutkan dalam hadis berikut. "Bersahurlah kalian karena dalam sahur itu terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, bagi siapa pun yang tidak sempat sahur karena tertidur atau lupa, puasanya tetap sah selama memenuhi syarat lainnya.


2. Niat adalah syarat sah puasa

Berbeda dengan sahur, niat puasa adalah salah satu syarat sah puasa. Artinya apabila dilewatkan maka puasanya dianggap tidak sah. Dalam puasa wajib, niat harus dilakukan sebelum matahari terbit, boleh saat makan sahur atau saat malam hari sebelum tidur.

Merujuk buku Fiqih Empat Madzhab adapun niat dalam puasa sunnah, madzhab hambali menyebutkan bahwa niat bukanlah syarat sah puasa sehingga apabila muslim bangun kesiangan lalu berniat puasa di pagi hari atau setelah matahari terbit (sebelum waktu dzuhur), maka puasa yang dijalankan tetap sah selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Namun demikian, akan lebih baik jika puasa sunnah diniatkan sebelum terbit fajar.

Menjawab pertanyaan terkait bolehkah puasa arafah tanpa sahur dan niat? Jawabannya adalah tetap sah dan diperbolehkan jika puasa sunnah arafah meskipun tidak sahur.

Sementara mengenai puasa sunnah arafah tanpa niat di awal, sebagian ulama memperbolehkan dengan catatan selama niat dilakukan sebelum masuk waktu Zuhur dan masih dalam keadaan belum makan atau minum.

Menurut Lembaga Fatwa Mesir mengenai hukum niat puasa arafah yang tidak sempat dibaca pada malam hari dan baru sempat membacanya setelah masuk waktu puasa, maka itu dibolehkan dan puasa sunnah arafah tetap sah.

Pernyataan ini sesuai dengan sabda dari Rasulullah saw, bahwa suatu kali beliau bertanya kepada Aisyah adakah makanan yang bisa dimakan pagi itu.

Aisyah menjawab tidak ada. Maka Rasulullah pun berkata, "Jika demikian, hari ini aku akan puasa." Meskipun puasa sunnah tidak apa-apa jika tidak membacanya di malam hari sampai masuk waktu puasa, namun tetap diharuskan untuk segera melafalkannya pada saat mengingatnya.

Demikianlah penjelasan terkait bolehkah puasa arafah tanpa sahur dan niat. Semoga membantu.

(mrs/fef)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International