Blake Lively Minta Klaim Baldoni Bikin Tekanan Emosional Dicabut

1 day ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Blake Lively dilaporkan berencana mencabut klaim Justin Baldoni menyebabkan tekanan emosional saat mereka syuting film It Ends With Us.

Page Six menyebut pada Senin (2/6), sebuah dokumen pengadilan menuliskan bintang Gossip Girl tersebut meminta pencabutan klaim menderita "dampak tekanan emosional yang disengaja" dan "dampak tekanan emosional yang tidak disengaja" dari Justin Baldoni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengajuan Lively ini disebut terjadi setelah tim hukum Baldoni meminta Blake Lively menandatangani persetujuan untuk bisa mengakses hasil asesmen medis dan kesehatan mentalnya.

Menurut tim Baldoni, persetujuan dan hasil asesmen tersebut penting terkait tuduhan "tekanan emosional" yang diklaim Blake Lively dalam gugatannya pada Desember 2024.

Page Six menyebut bahwa keputusan akhir akan permintaan Blake Lively tersebut berada di tangan pengadilan.

Dalam tanggapan dokumen tersebut kepada Page Six, tim kuasa hukum Baldoni menyebut bahwa tindakan ini jadi aksi drama lain dari Blake Lively.

"Alih-alih mematuhi permintaan akses hasil medis, kuasa hukum Ibu Lively malah menunjukkan kepada kita, secara tertulis, bahwa Ibu Lively membatalkan klaim yang ia sebut sendiri," kata tim Baldoni.

Sementara itu, tim Blake Lively menyebut keberadaan dokumen tersebut adalah "bagian rutin dari proses litigasi yang digunakan sebagai bahan media."

"Kami melakukan apa yang dilakukan pengacara persidangan, mempersiapkan kasus kami untuk persidangan dengan menyederhanakan dan memfokuskannya," kata tim Blake Lively.

"Strategi Baldoni-Wayfarer dalam mengajukan klaim pembalasan telah membuat mereka menghadapi klaim ganti rugi baru yang luas berdasarkan hukum California, sehingga beberapa klaim asli Ibu Lively tak lagi diperlukan."

"Ibu Lively terus menggugat adanya tekanan emosional, sebagai bagian dari sejumlah klaim dan gugatannya, seperti pelecehan seksual dan pembalasan, dan ganti rugi tambahan yang sangat besar atas seluruh klaimnya," papar tim Blake Lively.

[Gambas:Video CNN]

Blake Lively mengajukan pengaduan ke California Civil Rights Department pada Desember 2024 dan gugatan lanjutnya terhadap Baldoni.

Lively menyatakan dalam aduan itu bahwa Baldoni sudah membuat pernyataan seksual yang tak pantas kepadanya di lokasi syuting, memergoki Lively saat menyusui tanpa persetujuan, membahas kecanduan pria itu akan pornografi di masa lalu, dan Baldoni sudah meluncurkan kampanye kotor terhadap dirinya.

Justin Baldoni kemudian membalas dengan menggugat Blake Lively pada Januari 2025.

Bukan cuma Lively, Baldoni juga menggugat Ryan Reynolds, dan publisis aktris tersebut, Leslie Sloane, dengan tuduhan pencemaran nama baik, pemerasan, pelanggaran privasi dengan cara yang tidak sah, penipuan janji, dan klaim lainnya.

Pengacara Baldoni, Bryan Freedman menyebut kala itu gugatan tersebut diajukan karena klaim Blake Lively sudah "menghancurkan reputasi personal dan profesional serta mata pencaharian" kliennya.

Selain itu, Freedman menilai klaim Blake Lively "bertujuan untuk menyingkirkan dari industri bisnis sepenuhnya".

Sejak saat itu, drama hukum ini menjadi terus saling berbalas gugatan dan klaim di hadapan publik yang juga menyeret sejumlah nama lainnya, seperti Taylor Swift.

Swift sendiri disebut mengakhiri pertemanannya dengan Blake Lively karena kasus ini, terutama setelah Baldoni membongkar Lively menggunakan popularitas Swift untuk memperkuat posisinya terhadap Baldoni.

Persidangan Blake Lively vs Justin Baldoni akan digelar pada 9 Maret 2026.

(end)

Read Entire Article
Korea International