Jakarta, CNN Indonesia --
Bhayangkara FC menetapkan bakal bermarkas di Lampung saat tampil di Liga 1 musim depan. Klub binaan polisi ini enggan nomaden lagi.
Sejak resmi menjadi Bhayangkara FC dari nama Bhayangkara Surabaya United pada September 2016, The Guardian memilih bermarkas di Bekasi, setelah sebelumnya di Sidoarjo.
Stadion Patriot Candrabhaga jadi markas dalam mengarungi Liga 1 2017. Pada akhir musim Bhayangkara berhasil menjadi juara kompetisi. Saat itu mereka dilatih Simon McMenemy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim berikutnya, Bhayangkara tetap berkandang di Bekasi. Namun pada putaran kedua pindah ke Jakarta, tepatnya di Stadion PTIK, setelah adanya revitalisasi rumput dan lampu.
Setelah itu, pada musim 2019, Bhayangkara FC masih bermarkas di PTIK. Namun, mereka juga sempat menggunakan Stadion Patriot dan Madya sebagai markas.
Pada 2020, Bhayangkara memutuskan pindah ke Solo dan akan menggunakan Stadion Manahan. Ini tidak bertahan lama, sebab kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.
Musim 2021/2022 kompetisi berlangsung dengan sistem bubble atau terpusat di beberapa tempat. Ini dilakukan sebagai solusi atas pandemi Covid-19 yang masih menerjang.
Setelah itu, pada musim 2022/2023, Bhayangkara FC kembali lagi ke Bekasi. Namun, kali ini bukan di Stadion Patriot di Kota Bekasi, melainkan di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi.
Setelah itu, di Liga 1 2023/2024, Bhayangkara memakai Stadion Patriot pada putaran pertama dan Stadion PTIK pada putaran kedua. Pada akhir musim mereka degradasi ke Liga 2.
Turun kasta, Bhayangkara memilih bermarkas di Tegal. Stadion Tri Sanja Slawi jadi pilihan. Tak sia-sia, mereka langsung promosi kembali ke Liga 1 usai jadi runner up kompetisi.
Untuk musim depan, Stadion Sumpah Pemuda di Lampung menjadi kandang markas Bhayangkara FC di Liga 1, setelah ada memorandum of understanding (Mou) dengan Pemerintah Provinsi Lampung.
CEO Bhayangkara FC Agus Suryonugroho mengatakan bahwa keputusan pindah ke Lampung sudah bulat. Keputusan ini dinilai akan memberi dampak positif.
"Bahwa sepakbola itu milik bangsa, salah satunya Bhayangkara FC yang sejarahnya panjang. Atas seizin Pak Kapolri, klub ini akan menorehkan sejarah baru," katanya.
COO Bhayangkara FC Sumardji yakin masa-masa nomaden akan berakhir. Jika tidak ada aral melintang, Sumardji percaya Bhayangkara akan berada di Lampung selama mungkin.
"Kami tergantung. Selama masyarakat mendukung, kami akan berkomitmen dan berusaha memberikan prestasi, sampai masyarakat Lampung tidak ingin kami di Lampung lagi," kata Sumardji.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani senang bukan kepayang Bhayangkara FC bersedia bermarkas di Lampung. Menurutnya akan ada simbiosis mutualisme dari situasi ini.
Ia percaya sepak bola Lampung akan berdenyut lagi. Utamanya sepak bola usia muda yang kehilangan arah, bisa menjadikan Bhayangkara sebagai klub yang dituju dan dibela.
"Kami ingin dengan hadirnya Bhayangkara Lampung FC ini akan menjadi pengungkit semangat agar masyarakat sepak bola Lampung itu menjadikan Bhayangkara FC wadah."
"Kami pastikan, Lampung akan menjadi tuan rumah yang baik. Kami akan gerakkan potensi yang ada di Lampung untuk mendukung Bhayangkara Presisi FC," kata Mirzani, Selasa (22/4).
Akankah Bhayangkara FC bertahan di Lampung? Untuk tahap awal, dua musim sebagai percobaan. Mereka tak ingin nomaden lagi, tetapi situasi dan kondisi akan menjadi penentu di masa depan.
(abs/ptr)