Jakarta, CNN Indonesia --
Pengisian token listrik umumnya dilakukan per minggu atau per bulan, tergantung dari banyak tidaknya peralatan rumah yang menggunakan energi listrik.
Lalu, kalau beli token listrik Rp100 ribu bisa dapat berapa kWh?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengisian token Rp100 ribu kerap menjadi pilihan, khususnya para pemilik rumah. Hal ini beralasan lantaran untuk beberapa rumah diisi alat-alat elektronik dengan tenaga listrik standar sehingga pengisian Rp100 ribu bisa bertahan cukup lama.
Akan tetapi, ada perhitungan yang mesti diketahui oleh pelanggan PLN. Salah satunya perihal tarif dasar listrik karena di Indonesia terdapat beberapa masyarakat yang masuk ke dalam penerima listrik golongan subsidi dan nonsubsidi.
Merujuk Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2020, beberapa kategori daya listrik rumah tangga adalah sebagai berikut:
- Keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah, daya 900 VA-RTM (R-1/TR)
- Keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah, daya 1.300 VA (R-1/TR)
- Keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah, daya 2.200 VA (R-1/TR)
- Keperluan rumah tangga menengah pada tegangan rendah, daya 3.500 VA hingga 5.500 VA (R-2/TR)
- Keperluan rumah tangga besar pada tegangan rendah, daya 6.600 VA ke atas (R-3/TR)
Tarif dasar listrik PLN terbaru
Dilansir dari laman resmi PLN, berikut tarif dasar listrik terbaru khusus bagi pelanggan Rumah Tangga Mampu (RTM) alias nonsubsidi.
- Golongan R1/TR daya 900 VA RTM, harga Rp1.352 per kWh
- Golongan R1/TR daya 1.300 VA, harga Rp1.444,70 per kWh
- Golongan R1/TR daya 2.200 VA, harga Rp1.444,70 per kWh
- Golongan R2/TR daya 3.500 - 5.500 VA, harga Rp1.699,53 per kWh
- Golongan R3/TR, TM, daya 6.600 VA ke atas, harga Rp1.699,53 per kWh
- Golongan B2/TR, daya 6.600 VA s/d 200 kVA, harga Rp1.444,70 per kWh
- Golongan B3/TM, daya 200 kVA ke atas, harga Rp1.114,74 per kWh
- Golongan I-3/TM, daya di atas 200 kVA, harga Rp1.114,74 per kWh
- Golongan I-4/TT daya 30.000 kVA ke atas, harga Rp996,74 per kWh
- Golongan P-1/TR daya 6.600 VA s/d 200 kVA, harga Rp1.600,53 per kWh
- Golongan P-2/TR daya di atas 200 kVA, harga Rp1.522,88 per kWh
- Golongan P-3/TR untuk penerangan jalan umum, harga Rp1.699,53 per kWh
Token listrik Rp100 ribu bisa dapat berapa kWh?
Beli token listrik Rp100 ribu dapat berapa kWh jawabannya dapat diperoleh jika kita mengetahui besaran Pajak Penerangan Jalan (PPJ) terlebih dahulu.
Adapun besaran PPJ pada tiap-tiap daerah berbeda dan ini akan memengaruhi jumlah kWh yang didapat.
Sebagai contoh sebagaimana menilik web.pln.co.id, besaran PPJ DKI Jakarta adalah 2,4 persen. Selain itu, pelanggan juga dikenakan biaya admin.
Misalnya, harga token Rp100 ribu dan admin sebesar Rp1.800, maka PPJ daerah adalah Rp2.303 alias 2,4 persen dari jumlah pembelian.
Dengan asumsi golongan listrik yang digunakan adalah R1/TR daya 900 VA seharga Rp1.352 per kWh, maka rumus perhitungannya adalah sebagai berikut.
- Energi listrik (kWh) = (harga token - admin - PPJ daerah) / tarif dasar listrik.
- Jadi, Jumlah kWh = (Rp100.000 - Rp1.800 - Rp2.303 / Rp1.352 = 70,93 kWh.
Dengan perhitungan yang merujuk pada contoh di atas, maka beli token listrik Rp100 ribu dapat berapa kWh untuk daya 900 VA adalah 70,93 kWh.
Sementara itu, untuk daya listrik lain sebagai berikut.
- Daya 1.300 VA, beli token listrik Rp100 ribu dapat 66,378 kWh. Hitungan tersebut berasal dari: Rp100.000 - Rp1.800 - 2.303 / Rp1.444,70 per kWh = 66,378 kWh.
- Golongan R1/TR daya 2.200 VA, harga Rp1.444,70 per kWh, hitungannya (Rp100.000 - Rp1.800 - Rp2.303 / Rp1.444,70 per kWh = 66,378 kWh.
- Golongan R2/TR daya 3.500 - 5.500 VA, harga Rp1.699,53 per kWh, hitungannya (Rp100.000 - Rp1.800 - Rp2.303 / Rp1.699,53 = 56,425 kWh.
Demikian informasi mengenai beli token listrik Rp100 ribu bisa dapat berapa kWh. Jadi, jumlah kWh yang didapat bakal berbeda bergantung pada besaran biaya admin dan PPJ di tiap daerah, serta golongan listrik yang digunakan.
(hdr/fef)