CNN Indonesia
Senin, 02 Jun 2025 20:42 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Aktivis perubahan iklim Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya berlayar menuju Gaza dengan kapal sejak Minggu (1/6), dalam misi membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.
Dilansir dari CNN, kapal layar Madleen yang dioperasikan oleh aktivis Freedom Flotilia Coalition, berangkat dari Pelabuhan Catania, di Italia selatan sejak Minggu sore waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal tersebut akan berusaha mencapai pesisir Jalur Gaza untuk mendatangkan sejumlah bantuan dan meningkatkan kesadaran internasional atas krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza.
"Kami melakukan ini karena tidak peduli seberapa besar rintangan yang kami hadapi, kami harus terus mencoba," kata Thunberg dalam konferensi persnya sebelum berlayar.
"Saat kita berhenti mencoba adalah saat kita kehilangan kemanusiaan. Dan betapa pun berbahayanya misi ini, tidak lebih berbahaya daripada kebungkaman seluruh dunia dalam menghadapi genosida yang berlangsung," imbuhnya.
Selain Greta Thunberg, aktor "Game of Thrones" Liam Cunningham dan Rima Hassan, juga ikut dalam pelayaran itu. Diperkirakan kapal itu membutuhkan waktu tujuh hari untuk tiba di pesisir Gaza, jika tidak diberhentikan.
Freedom Flotilia Coalition merupakan satu dari banyaknya kritikus yang menuduh Israel telah melakukan genosida di Gaza. Israel membantah tuduhan tersebut, dengan berdalih bahwa serangan mereka menargetkan milisi Hamas, bukan warga sipil Gaza.
Pada awal Mei lalu, upaya untuk mencapai Gaza melalui laut yang dilakukan kelompok "Conscience" gagal dilakukan, setelah diserang dua pesawat nirawak di perairan internasional di lepas pantai Malta.
Kelompok itu menyalahkan Israel yang melakukan serangan hingga merusak bagian depan kapal.
Setelah melanggar gencatan senjata pada Januari lalu, Israel telah memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza selama berbulan-bulan. Blokade ini menyebabkan krisis kemanusiaan hingga kelaparan di Gaza.
Israel mengeklaim blokade itu adalah upaya untuk menekan Hamas agar membebaskan sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Hingga kini korban kebrutalan Israel di Gaza terus bertambah menjadi lebih dari 52 ribu orang. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebagian besar korban tewas imbas kekejian Israel adalah kelompok rentan seperti lansia, perempuan, dan anak-anak.
(dna)