Jakarta, CNN Indonesia --
Libur panjang memang menyenangkan. Tapi, tak sedikit orang yang mengalami gejala post-holiday blues usai menikmati masa libur panjang.
Masa libur Lebaran 2025 telah usai. Pada hari ini, Selasa (8/4), mayoritas masyarakat kembali pada rutinitas harian seperti sedia kala, baik itu bekerja maupun belajar.
Tapi, memulai kembali rutinitas harian seperti biasa terasa sulit. Jika ini yang dialami, bisa jadi Anda mengalami post-holiday blues.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Very Well Mind, post-holiday blues adalah tekanan mental, kecemasan, dan kesedihan jangka pendek yang muncul setelah liburan. Usai keramaian yang berlangsung selama masa liburan, wajar saja rasanya jika seseorang mengalami kekecewaan harus kembali ke rutinitas harian.
Biasanya, kekecewaan ini tak akan berlangsung lama. Kebanyakan orang akan kembali 'normal' dalam waktu singkat.
Sejumlah ilmuwan telah mempelajari dampak kesehatan mental akibat libur panjang. Para ahli menemukan adanya perilaku-perilaku negatif yang cenderung pada masalah mental usai libur panjang.
Gejala post-holiday blues
Jika Anda mengalami beberapa gejala berikut, boleh jadi Anda mengalami post-holiday blues:
- cemas,
- tak punya motivasi,
- mudah marah,
- stres,
- sulit tidur,
- khawatir soal finansial.
Selain itu, Anda juga bisa mengalami fase merenung yang cukup panjang, memikirkan masalah atau kejadian yang terjadi selama musim liburan. Hal ini dapat memperburuk stres, kecemasan, dan kesedihan.
Emosi yang muncul saat post-holiday blues
Ilustrasi. Ada banyak emosi dan gejala yang muncul saat post-holiday-blues. (iStock/somethingway)
Meski tak mencerminkan depresi dalam tingkat yang serius, namun post-holiday blues biasanya memunculkan emosi yang beragam. Berikut di antaranya.
1. Merasa hampa
Anda boleh jadi merasa hampa. Ada banyak alasan yang melatarbelakanginya, termasuk kelelahan.
2. Kesepian
Usai liburan, boleh jadi Anda justru merasa kesepian. Jika di musim liburan Anda ditemani banyak teman dan keluarga, maka saat memasuki rutinitas harian seperti biasa Anda merasa kembali sendiri.
3. Kehilangan
Libur Lebaran membuat Anda bisa menghabiskan waktu bersama keluarga sebanyak mungkin. Tapi saat kembali ke rutinitas harian, Anda boleh jadi kembali sendiri.
Dalam kondisi ini, Anda bisa merasa kehilangan orang-orang terdekat yang sebelumnya selalu ada di dekat Anda.
(asr/asr)