Wamenlu Norwegia di RI Desak Israel Pastikan Bantuan Masuk ke Gaza

5 hours ago 3

CNN Indonesia

Selasa, 06 Mei 2025 17:21 WIB

Berbicara saat kunjungan ke RI, Wamenlu Norwegia tegaskan blokade kemanusiaan di Gaza adalah tindakan tak bermoral dan ilegal. Wakil Menteri Luar Norwegia Andreas Motzfeldt Kravik. Foto: CNN Indonesia/Anisa Dewi Anggriaeni

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Luar Norwegia Andreas Motzfeldt Kravik mendesak Israel untuk memastikan bantuan masuk ke Jalur Gaza, Palestina. Pernyataan ini disampaikan Kravik di tengah kunjungannya di Indonesia.

Kravik menyampaikan rencana itu di Jakarta Selatan usai menghadiri ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (IPR) Regional Symposium on Women in Peace Process di Hotel Sutasoma pada hari ini Selasa (6/5).

"Ya, [posisi] kami sudah sangat jelas soal apa yang terjadi di Gaza, yang merupakan tindakan yang tak bermoral dan ilegal dari pihak Israel," kata dia ke awak media saat ditanya apakah ada komitmen Norwegia dari Indonesia untuk membangun kembali Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Kravik mengatakan blokade kemanusiaan yang terjadi dilakukan Israel di Gaza "tak bisa diterima" dan "ilegal."

Di kesempatan itu, Kravik membeberkan Norwegia mengajukan resolusi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada April lalu dan meminta Israel mematuhi kewajiban mereka untuk memastikan bantuan kemanusiaan masuk Gaza dan Tepi Barat. Resolusi ini mendapat dukungan dari 137 negara, termasuk Indonesia.

Pekan lalu, Kravik juga bercerita dia hadir di hadapan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) di Den Haag untuk menyampaikan pendapat dalam bentuk pernyataan lisan.

"Saya cukup beruntung bisa memberikan pernyataan Norwegia, dan kami 100 persen yakin soal ini. Israel memiliki kewajiban untuk memfasilitasi bantuan guna membantu PBB, organisasi kemanusiaan, dan negara-negara seperti Norwegia dan Indonesia serta negara-negara lain yang ingin memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina," ungkap Kravik.

Norwegia merupakan salah satu negara Eropa yang mendukung kemerdekaan Palestina. Tahun lalu, mereka bahkan mengakui negara tersebut dan mendirikan Kedutaan Besar Palestina di Oslo.

Pengakuan itu tentu membuat Israel murka di tengah agresi besar-besaran mereka ke Palestina.

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil.

Agresi Israel telah menyebabkan lebih dari 52.000 orang di Palestina meninggal, jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi, hingga ratusan ribu rumah hancur.

Palestina juga diambang krisis pangan karena Israel yang membatasi secara ketat bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.

(isa/dna)

Read Entire Article
Korea International