Verdonk Si 'Tukang Gendong', Bopong Lille di Panggung Eropa

2 hours ago 2

ANALISIS

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia

Rabu, 05 Nov 2025 08:34 WIB

Bintang Timnas Indonesia, Calvin Verdonk langsung memanggul tanggungjawab besar di musim perdana bersama Lille. Ia sering diandalkan di Liga Europa. Calvin Verdonk sering dipercaya tampil di Liga Europa. ( AFP/SAMEER AL-DOUMY)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bintang Timnas Indonesia, Calvin Verdonk langsung memanggul tanggungjawab besar di musim perdana bersama Lille. Tak hanya di Ligue 1, peran sebagai 'Tukang Gendong' juga diemban di Liga Europa 2025/2026.

Calvin Verdonk resmi bergabung dengan Lille pada 2 September atau akhir bursa transfer musim panas 2025. Datang di saat-saat terakhir memaksa bek 28 tahun itu harus beradaptasi dengan cepat karena kompetisi sudah bergulir.

Belum lagi soal persaingan di tim utama. Selain Verdonk, Romain Peraud yang baru datang dari Real Betis. Mereka juga sama-sama 28 tahun atau usia matang dalam dunia sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untungnya, pelatih Lille Bruno Genesio mampu mengatur ritme dan jatah menit bermain bagi dua rekrutan anyar. Romain Peraud lebih sering jadi langganan di Ligue 1, sedangkan Verdonk diandalkan di Liga Europa 2025/2026.

Verdonk selalu jadi starter di tiga laga awal Liga Europa 2025/2026 dan nyaris senantiasa main penuh. Hanya satu pertandingan kontra Roma, Verdonk diganti di menit ke-69.

Sementara di Ligue 1, Verdonk main empat kali dari 11 pertandingan yang dijalani Les Dogues. Dua laga dilakoni eks pemain NEC Nijmegen itu sebagai starter.

Pelatih tentu punya alasan tersendiri ketika cenderung mengandalkan Verdonk di Liga Europa. Melihat statistik Fotmob, ada hal menarik yang bisa jadi landasan.

Verdonk tercatat lebih dominan dalam urusan bertahan dengan kontribusi mencapai 89 persen. Sedangkan Perraud hanya 35 persen.

Sebaliknya, Perraud mendominasi kontribusi serangan yang mengarah ke gol. Meski sama-sama berposisi sebagai bek kiri, Perraud membukukan dua gol dan satu assist dari sembilan penampilannya di Ligue 1 musim ini.

Sementara Verdonk baru menorehkan satu assist dari tiga laga di Liga Europa. Memang bukan tugas utamanya untuk membantu serangan. Statistik pun membuktikan pemain 174 cm itu cenderung defensif saat di lapangan.

Meski condong bertahan, dalam urusan konsistensi Verdonk lebih unggul. Masih berdasarkan catatan Fotmob, eks penggawa Feyenoord itu hampir selalu dapat nilai di atas 7. Hanya satu kali Verdonk mendapat nilai di bawah itu, tepatnya 6,9 ketika menghadapi PAOK di Liga Europa.

Sedangkan Perraud lebih fluktuatif. Benar bahwa ada dua laga dengan nilai di atas 8 dari total 10 pertandingan yang dijalani. Tapi Perraud memperoleh tiga laga dengan nilai di seputar 6.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Read Entire Article
Korea International