CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2025 06:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ukraina mengklaim meledakkan jalur kereta api wilayah Oryol, Rusia barat, pada Sabtu malam. Tiga orang Garda Nasional Rusia dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.
Sumber militer Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan tersebut. Namun mereka membantah terlibat dalam satu peristiwa lain di hari yang sama, yakni tergelincirnya kereta yang menewaskan seorang masinis Rusia.
Lalu pada Minggu dini hari ini (15/9), dua kereta di wilayah berbeda di Leningrad, Rusia barat, anjlok. Insiden itu menewaskan seorang masinis dan mengganggu lalu lintas kereta api, kata gubernur wilayah tersebut, Alexander Drozdenko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya pemulihan sedang dilakukan setelah anjloknya sebuah lokomotif diesel tunggal dekat stasiun Semrino di distrik Gatchina, Leningrad," kata Drozdenko dikutip AFP, Senin (15/9).
"Masinis tewas. Ia terjebak di dalam kabin dan meninggal di ambulans setelah berhasil dievakuasi," tambahnya.
Sebuah video yang belum terverifikasi, viral di media sosial. Kontennya menunjukkan gerbong kereta terguling beberapa meter dari rel, dengan bagian bawahnya hancur.
Sebuah kereta barang yang membawa 15 gerbong tangki kosong juga anjlok di jalur rel pada hari yang sama. Kejadiannya di antara desa Stroganovo dan Mshinskaya. Tidak ada korban jiwa.
Kepada AFP, seorang sumber di badan intelijen militer Ukraina mengaku bertanggung jawab atas dua serangan ledakan, tetapi tak terlibat dalam insiden tergelincirnya kereta yang tewaskan masinis.
Rangkaian sabotase itu adalah yang terbaru yang mengguncang jaringan kereta api Rusia yang luas. Jaringan kereta api ini menurut Kyiv digunakan Moskow untuk mengirim pasukan dan bahan bakar bagi tentaranya yang berperang di Ukraina.
Sumber itu menyebut gerbong tangki tersebut dihancurkan bersama dengan bahan bakarnya. Menurutnya, Ukraina menargetkan jalur logistik yang sangat penting untuk memasok pasukan ke wilayah Ukraina, yakni Kharkiv dan Sumy.
"Akibat hancurnya infrastruktur kereta api di wilayah ini, Rusia akan menghadapi kesulitan logistik yang signifikan," ujarnya.
Jaringan kereta api Rusia berulang kali diguncang anjlokan, ledakan hingga kebakaran. Pihak Moskow curiga kejadian itu merupakan sabotase Ukraina.
Kyiv biasanya tidak mengklaim bertanggung jawab, tetapi sering menyambut baik serangan semacam itu dengan alasan Rusia secara terang-terangan menggunakan jaringan kereta api untuk kepentingan militer melawan Ukraina.
(pta)