Turki Tahan Kartunis Buntut Karikatur Nabi Muhammad

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kejaksaan Turki menahan tiga jurnalis, termasuk kartunis, pada Senin (30/6) atas gambar satire Nabi Muhammad dan Nabi Musa yang diterbitkan majalah mingguan Leman edisi akhir Juni 2025.

Gambar satire itu menampilkan Nabi Muhammad dan Nabi Musa berjabatan tangan dengan latar rudal terbang di bawah dalam sebuah adegan yang menyerupai perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartun tersebut menuai kecaman keras dari pejabat pemerintah dan warga Turki.

"Kantor jaksa agung umum telah melakukan penyelidikan atas penerbitan kartun di majalah Leman edisi 26 Juni 2025 yang secara terbuka meremehkan nilai-nilai agama, dan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan bagi mereka yang terlibat," kata Kantor Kejaksaan seperti diberitakan AFP.

Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya membagikan sebuah video di X yang memperlihatkan petugas polisi menahan kartunis Dogan Pehlevan dan menyeretnya menaiki tangga sebuah gedung dengan tangan diborgol di belakang punggungnya.

[Gambas:Video CNN]

"Saya sekali lagi mengutuk mereka yang mencoba menabur perselisihan dengan menggambar karikatur Nabi Muhammad kita," tulis Yerlikaya.

"Orang yang menggambar gambar keji ini, D.P., telah ditangkap dan ditahan. Orang-orang yang tidak tahu malu ini akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan hukum."

Yerlikaya kemudian mengunggah dua video lainnya, yang memperlihatkan dua pria lainnya dibaringkan di tanah dan dibawa paksa dari rumah mereka, sementara polisi menyeret mereka ke dalam mobil van - salah satunya berjalan tanpa alas kaki.

Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan penyelidikan telah diluncurkan berdasarkan Pasal 216 KUHP Turki, yang mengkriminalisasi hasutan untuk kebencian dan permusuhan, dan bahwa perintah penahanan telah dikeluarkan untuk total enam orang.

Dalam pernyataannya, majalah Leman meminta maaf kepada para pembaca yang merasa tersinggung dan mengatakan kartun tersebut telah disalahpahami.

Dikatakan bahwa Pehlevan telah berusaha menyoroti "penderitaan seorang pria Muslim yang terbunuh dalam serangan Israel", dan bahwa tidak ada niat untuk menghina Islam atau nabinya.

"Nama Muhammad termasuk yang paling banyak digunakan di dunia oleh umat Islam untuk menghormati Nabi. Kartun tersebut tidak menggambarkan Nabi dan tidak dibuat untuk mengejek nilai-nilai agama," kata majalah tersebut, yang menyebut beberapa penafsiran "sengaja jahat."

Leman juga mendesak otoritas kehakiman untuk bertindak melawan apa yang mereka sebut sebagai kampanye kotor, dan meminta pasukan keamanan tetap melindungi kebebasan berekspresi.

Penangkapan dilakukan setelah rekaman video di media sosial menunjukkan sekelompok pengunjuk rasa berbaris menuju gedung kantor Leman di pusat kota Istanbul, meneriakkan slogan-slogan dan menendang pintu masuknya.

Peringkat Turki untuk kebebasan berekspresi secara konsisten rendah, yang mencerminkan pembatasan signifikan pada media dan wacana publik. Reporters Without Borders menempatkan Turki pada peringkat ke-158 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers 2024.

(reuters/afp/chri)

Read Entire Article
Korea International