CNN Indonesia
Kamis, 19 Jun 2025 05:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak tawaran Presiden Rusia Vladimir Putin yang bersedia menjadi mediator antara Israel-Iran yang sedang berperang sejak lima hari terakhir.
Menurut Trump, Putin sebaiknya mencemaskan dan memperhatikan perang antara negaranya sendiri dengan Ukraina yang masih berlangsung sejak tiga tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyindir Putin sebaiknya mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina terlebih dahulu sebelum memikirkan peperangan di negara lain.
"Dia (Putin) sebenarnya menawarkan bantuan untuk mediasi. Saya lalu bilang 'tolong bantu saya, mediasi (perang) Anda sendiri dulu. Mari kita mediasi Rusia dulu, ok?'," ucap Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (18/6) saat ditanya soal percakapannya dengan Putin soal Iran-Israel.
"Saya bilang, 'Vladimir, ayo kita selesaikan Rusia lebih dulu, Anda bisa mencemaskan ini (Iran-Israel) belakangan," papar Trump menambahkan seperti dikutip AFP.
Namun, Rusai membantah bahwa telah ada komunikasi baru antara Trump dan Putin baru-baru ini terutama soal Iran vs Israel.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tampaknya menyiratkan bahwa kedua presiden bahkan tidak berbicara sama sekali dalam waktu dekat.
Peskov mengatakan kepada kantor berita negara Rusia TASS bahwa Trump "ngelantur" dengan berbicara soal presidennya itu di depan media.
"Dia (Trump) berbicara secara kiasan. Hidup sekarang penuh peristiwa, jadi melihat ke belakang beberapa hari rasanya seperti melihat ke kemarin," kata Peskov.
Dalam kesempatan terpisah, Putin percaya bahwa perjanjian untuk mengakhiri perang Iran vs Israel ini memungkinkan.
Menurutnya, serangan Israel ke Iran telah membuat bangsa Iran makin erat bersatu dan mendukung rezim Ayatollah Ali Khamenei.
(rds)