TNI AD Sebut Siswa Jabar di Barak Militer Didaftarkan Orang Tua

13 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan para pelajar di Jawa Barat yang mengikuti program pendidikan di barak militer didaftarkan langsung oleh orang tua mereka. 

"Para siswa peserta pendidikan karakter ini juga adalah para siswa yang didaftarkan sendiri oleh para orang tuanya dan menandatangani perjanjian secara tertulis bahwa anak-anaknya bersedia menjalani pendidikan pembentukan karakter tersebut secara sukarela," kata Wahyu di Jakarta, Jumat (2/5), dikutip dari Antara.

Wahyu kembali menjelaskan bahwa program ini bentuk kerja sama TNI AD dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembinaan anak-anak. Program itu bernama Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan bahwa kekhususan diperuntukkan bagi anak-anak yang mempunyai kriteria khusus seperti yang sudah dijelaskan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Keduanya di-launching bersamaan pada hari ini, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025," ujar Wahyu.

Dedi Mulyadi sebelumnya menyatakan bakal mengirim para pelajar bermasalah untuk mengikuti pendidikan di barak militer TNI dan Polri. 

Tujuan program itu disebut Dedi untuk memperbaiki mental dan disiplin siswa. Adapun siswa yang akan mengikuti program itu adalah anak-anak yang kerap ikut tawuran, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga anak-anak yang kecanduan gim daring.

Wahyu mengatakan bahwa tujuan dari pendidikan karakter ini adalah untuk membina generasi bangsa yang terdiri dari siswa-siswi tingkat SMP dan SMA atau sederajat yang memiliki permasalahan kepribadian maupun perilaku menyimpang, yang berurusan dengan suatu tindak pidana.

Dia mengatakan program itu ditargetkan untuk mengembalikan dan membentuk kembali karakter para siswa agar berada pada koridor yang benar. Waktu pelaksanaan program tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan target yang ingin dicapai sesuai klasifikasinya.

Menurut dia, pendidikan karakter dan kedisiplinan ini bukan merupakan bentuk pendidikan militer atau pendidikan ala militer.

Wahyu menegaskan walaupun dilaksanakan di lingkungan asrama militer, pendidikan itu lebih mengedepankan pendekatan secara personal maupun kelompok melalui bimbingan dan pengasuhan.

Selama menjalani pendidikan di barak militer, kata Wahyu, para siswa akan mendapat materi ajar yang umum mulai dari bimbingan dan penyuluhan atau bimbingan konseling, latihan baris berbaris, kedisiplinan, motivasi, penyuluhan wawasan kebangsaan, bela negara, penyuluhan bahaya narkoba, bahkan materi permainan kelompok, hingga outbond.

Saat ini program pendidikan pelajar di barak militer digelar di dua tempat, yaitu di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi di Bandung dan Markas Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1 Kostrad di Purwakarta.

Jumlah peserta yang menjalani pendidikan di Rindam III/Siliwangi ada sekitar 80 orang siswa. Sedangkan yang menjalani pendidikan di Resimen Armed 1 Purwakarta terdaftar sejumlah 40 orang siswa.

"Tenaga pendidik berasal dari unsur TNI AD, Polri, dinas pendidikan, dinas kesehatan, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) serta tenaga pendidik sesuai bidang masing-masing," katanya.

(antara/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International