Jakarta, CNN Indonesia --
Umat Islam di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di hari raya ini adalah sholat Idul Adha.
Berikut tata cara sholat Idul Adha yang bisa dijadikan panduan umat Islam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman NU Online, hukum sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah balig dan berakal.
Sholat Idul Adha dikerjakan sebanyak dua rakaat dan terdapat beberapa kali takbir pada masing-masing rakaatnya. Ketentuan membaca takbir ini dijelaskan dalam hadis berikut:
"Sesungguhnya Nabi Saw biasa bertakbir pada sholat dua hari raya (puasa dan haji), pada rakaat pertama tujuh kali sebelum membaca (apa-apa), dan pada rakaat kedua lima kali takbir sebelum membaca (apa-apa). (HR Tirmidzi)
Melaksanakan sholat Idul Adha dengan ikhlas karena Allah Swt dapat mendatangkan pahala yang besar, serta bisa menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Tata cara sholat Idul Adha
Berikut tata cara sholat Idul Adha yang dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan membaca tujuh kali takbir di rakaat pertama dan lima kali takbir di rakaat kedua.
Sholat Idul Adha rakaat pertama:
1. Membaca niat sholat Idul Adha
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Ushalli sunnatan li 'idil adha imaman/makmuman lillahitaa'laa
Artinya: Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah taala.
2. Takbiratul ihram
اللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar
Artinya: Allah Maha besar
3. Takbir tambahan sebanyak (7 kali)
اللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar
Artinya: Allah Maha besar
Setiap jeda takbir, umat muslim membaca zikir yang berbunyi sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat Al-A'la, berikut bacaannya:
سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى
sabbiḥisma rabbikal-a'lā
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ
allażī khalaqa fa sawwā
yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَىٰ
wallażī qaddara fa hadā
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
وَٱلَّذِىٓ أَخْرَجَ ٱلْمَرْعَىٰ
wallażī akhrajal-mar'ā
dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ
fa ja'alahụ guṡā`an aḥwā
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ
sanuqri`uka fa lā tansā
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ يَعْلَمُ ٱلْجَهْرَ وَمَا يَخْفَىٰ
illā mā syā`allāh, innahụ ya'lamul-jahra wa mā yakhfā
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَىٰ
wa nuyassiruka lil-yusrā
dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكْرَىٰ
fa żakkir in nafa'atiż-żikrā
oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
سَيَذَّكَّرُ مَن يَخْشَىٰ
sayażżakkaru may yakhsyā
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلْأَشْقَى
wa yatajannabuhal-asyqā
dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
ٱلَّذِى يَصْلَى ٱلنَّارَ ٱلْكُبْرَىٰ
allażī yaṣlan-nāral-kubrā
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā
Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ
qad aflaḥa man tazakkā
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ
wa żakarasma rabbihī fa ṣallā
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا
bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
wal-ākhiratu khairuw wa abqā
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
إِنَّ هَٰذَا لَفِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ
inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
صُحُفِ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ
ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa
6. Kemudian rukuk dengan tumakninah
7. Membaca tasbih rukuk (3 kali)
سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bi hamdih.
8. Iktidal dengan tumakninah
9. Doa ikitidal
رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanā lakal hamdu mil'as samāwāti wa mil'al ardhi wa mil'a mā syi'ta min syay'in ba'du.
10. Sujud dengan tumakninah
11. Tasbih sujud (3 kali)
سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.
12. Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah
13. Doa duduk di antara dua sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.
14. Sujud dengan tumakninah
15. Tasbih sujud (3 kali).
سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.
16. Duduk istirahat sejenak (bersamaan bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.
17. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri).
اللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar
Artinya: Allah Maha besar
Sholat Idul Adha rakaat kedua:
1. Takbir tambahan sebanyak 5 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
اللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar
Artinya: Allah Maha besar
Berikut ini adalah zikir yang dibaca pada setiap jeda antara takbir:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.
2. Surat Al-Fatihah
3. Surat Al-Ghasyiyah
4. Rukuk dengan tumakninah
5. Tasbih rukuk (3 kali)
سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bi hamdih.
6. Iktidal dengan tumakninah
7. Ikitidal
8. Sujud dengan tumakninah
9. Tasbih sujud (3 kali)
سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.
10. Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah
11. Doa duduk di antara dua sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.
12. Sujud dengan tumakninah
13. Tasbih sujud (3 kali)
سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.
14. Duduk tasyahud akhir (tawarruk)
15. Membaca tasyahud akhir
16. Salam
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
As-salāmu 'alaikum wa rahmatullāh.
Setelah sholat selesai, imam menyampaikan khutbah Idul Adha. Hal ini berbeda dengan khutbah Jumat yang dilakukan sebelum sholat. Apabila sholat Idul Adha dilakukan sendiri di rumah, tata caranya sama tapi tidak ada khutbah.
Demikian tata cara sholat Idul Adha sebanyak dua rakaat, dan dilengkapi dengan bacaan takbir dan surat-surat pendeknya yang bisa dijadikan panduan umat Islam.
(avd/juh)