Smelter Freeport Gresik yang Sempat Terbakar Siap Beroperasi Lagi

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 22 Mei 2025 17:10 WIB

Freeport Indonesia memastikan fasilitas pengolahan biji logam atau smelter perusahaan di Gresik yang sempat terbakar pada tahun lalu sudah mulai beroperasi. Freeport Indonesia memastikan fasilitas pengolahan biji logam atau smelter perusahaan di Gresik yang sempat terbakar pada tahun lalu sudah mulai beroperasi. (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi).

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan fasilitas pengolahan biji logam atau smelter perusahaan di Gresik yang sempat terbakar pada tahun lalu sudah mulai beroperasi.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan proses perbaikan smelter ini lebih cepat dari yang dijanjikan kepada pemerintah yakni Juni 2025.

Bahkan, Tony menekankan smelter diperkirakan akan mulai menghasilkan katoda tembaga pada minggu ke-4 Juni ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dimasukkan konsentrat, diolah di furnace menjadi anoda tembaga, kemudian dibawa ke electrorefinery untuk menjadi katoda tembaga," kata Tony dalam keterangan, Kamis (22/5).

Tony menyebutkan Chairman of the Board Freeport McMoRan Richard C. Adkerson dan Presiden & CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk bahkan turun langsung ke Gresik guna memastikan kelancaran mulai beroperasinya Smelter.

"Kedatangan pimpinan FCX ini adalah untuk memastikan Smelter PTFI mulai beroperasi kembali dengan baik setelah kejadian kahar pada 14 Oktober 2024," kata Tony.

Tony mengatakan beroperasinya kembali Smelter PTFI pada pekan ketiga bulan Mei ini adalah sebuah capaian yang sangat baik dan merupakan bukti nyata resiliensi perusahaan dalam mengatasi berbagai tantangan serta melaksanakan komitmen terhadap hilirisasi.

"Produksi smelter sebetulnya akan dimulai pekan ketiga Juni. Namun pada perkembangannya, proses perbaikan dapat diselesaikan lebih cepat," imbuhnya.

PTFI menggunakan pesawat-pesawat kargo berbadan lebar untuk mempercepat pengiriman material dari luar negeri. Antara lain Boeing 747 dan tiga kali perjalanan Antonov-AN124 dengan total lebih dari 300 ton.

Perusahaan juga melakukan berbagai upaya maksimal diantaranya mengerahkan tenaga kerja sekitar 2.000 orang untuk perbaikan dengan skema kerja dua shift dan fokus pada perbaikan, pengadaan, konstruksi dan instalasi.

"Dengan memprioritaskan keselamatan, kami berupaya maksimal agar perbaikan dan commissioning smelter selesai lebih cepat dan efisien. Setiap tahap kami lakukan dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan agar smelter secepatnya kembali berproduksi." jelas Tony.

Saat ini, Smelter PTFI telah beroperasi kembali dan akan memasuki fase ramp-up, yaitu kapasitas produksi yang meningkat secara bertahap dari 40 persen hingga mencapai produksi penuh 100 persen pada Desember 2025.

"Akselerasi perbaikan dan produksi smelter ini menjadi bukti nyata PTFI sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu hingga hilir yang mendukung penuh program hilirisasi sumber daya mineral yang ditetapkan pemerintah sekaligus komitmen terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/agt)

Read Entire Article
Korea International