Jakarta, CNN Indonesia --
Jigsaw tidak akan kembali ke bioskop tahun ini. Saw XI dipastikan batal tayang 2025 setelah dihapus dari kalender rilis Lionsgate yang awalnya dijadwalkan pada 26 September 2025.
Pembatalan itu juga terjadi setelah Lionsgate sudah menunda penayangan. Pada Desember 2023, studio awalnya menyatakan Saw XI bakal tayang pada 27 September 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studio tersebut kini malah akan merilis film horor lainnya, yakni The Strangers - Chapter pada tanggal yang baru dikosongkan tersebut.
Variety pada Senin (24/3) memberitakan tidak jelas saat ini Lionsgate berencana untuk merilis Saw XI kapan pun.
Padahan, studio tersebut telah memberikan lampu hijau untuk pembuatan sekuelnya fim rilisan 2023 tersebut dengan veteran waralaba Kevin Greutert sebagai sutradara.
Kevin Greutert yang terlibat dalam lima entri waralaba pertama sebelum menyutradarai Saw VI (2009) dan Saw 3D (2010) juga menyatakan bakal melihat kinerja film ini di box office sebelum membahas kelanjutannya.
Namun, penulis skenario film Patrick Melton dan Marcus Dunstan baru-baru ini mengatakan kepada Hollywood Reporter bahwa "tidak ada kemajuan" yang telah dibuat sejak mereka menyerahkan draf pada musim semi 2024.
Billy the Puppet, boneka ventriloquist yang digunakan oleh John "Jigsaw" Kramer dalam "Saw," tampaknya sangat memahami laporan-laporan ini, yang ia anggap sebagai omong kosong belaka.
Boneka seram itu hanya berjanji bahwa ia nantinya kembali ke bioskop.
"Saya sudah melihat rumornya. Mereka mengatakan Game Over," kata Billy the Puppet dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Lionsgate. "Kalian semua seharusnya mengenal saya lebih baik dari itu. Permainan tidak pernah berakhir."
Saw telah menjadi daya tarik layar lebar selama dua dekade dengan penjualan tiket di seluruh dunia sebesar US$1 miliar untuk 10 film. Saw X yang tayang di bioskop pada 2023 meraup pendapatan sebesar US$112 juta secara global.
Dimulai sejak 2004, inti seri film Saw adalah pembunuh berantai mengerikan bernama Jigsaw (Tobin Bell) menempatkan korbannya dalam permainan mematikan yang menguji tekad mereka untuk hidup.
(chri)
