CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2025 12:33 WIB
Kementerian Pertahanan Jepang mengerahkan jet tempur untuk memantau patroli bersama yang dilakukan angkatan udara Rusia dan China di di sekitar wilayah Negeri Matahari Terbit. (Foto: AFP/KARIM SAHIB)
Jakarta, CNN Indonesia --
Jepang mengerahkan jet tempur untuk memantau patroli bersama yang dilakukan angkatan udara Rusia dan China di di sekitar wilayah Negeri Matahari Terbit
Patroli bersama ini berlangsung kala ketegangan antara Jepang dan China kembali memanas setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi menyatakan Tokyo mungkin mengirim pasukan untuk membantu Taiwan jika diserang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan dua jet pembom strategis Rusia Tu-95 yang mampu membawa senjata nuklir terbang dari Laut Jepang menuju Laut Cina Timur untuk bertemu dengan dua pesawat pembom China H-6.
Kedua armada pesawat ini lalu melakukan "penerbangan jarak jauh bersama" di kawasan Pasifik.
Tokyo menuturkan empat jet tempur J-16 China kemudian bergabung dengan rombongan tersebut saat mereka melakukan penerbangan pulang-pergi di antara Kepulauan Okinawa dan Miyako di Jepang. Selat Miyako di antara kedua pulau itu diklasifikasikan sebagai perairan internasional.
Jepang juga mendeteksi aktivitas udara Rusia secara bersamaan di Laut Jepang, yang melibatkan satu pesawat peringatan dini A-50 dan dua jet tempur Su-30, ujar kementerian.
Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi dalam unggahan di X pada Rabu (10/12) mengatakan operasi gabungan Rusia-China tersebut "jelas dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan terhadap negara kami, yang menimbulkan keprihatinan serius bagi keamanan nasional."
Dikutip Reuters, ia menambahkan bahwa jet-jet tempur Jepang "secara ketat melaksanakan langkah-langkah identifikasi pertahanan udara."
Kantor berita Rusia melaporkan bahwa penerbangan gabungan Rusia-China di dekat Jepang berlangsung selama delapan jam, mengutip pernyataan kementerian pertahanan Moskow.
Militer Korea Selatan juga menyatakan pada 9 Desember bahwa tujuh pesawat Rusia dan dua pesawat China memasuki zona pertahanan udaranya.
Sebelumnya, pada 7 Desember, Jepang mengatakan bahwa jet tempur berbasis kapal induk China mengarahkan radar ke pesawat militer Jepang sehari sebelumnya, sebuah klaim yang dibantah oleh Beijing.
China dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir terus meningkatkan kerja sama militernya di berbagai wilayah, termasuk latihan anti-rudal di Rusia serta latihan perang laut dengan peluru tajam di Laut Cina Selatan.
(rds/bac)

















































