Rezim Assad Runtuh, Trump Janji Cabut Seluruh Sanksi Suriah

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 14 Mei 2025 03:30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji bakal mencabut seluruh sanksi untuk Suriah usai rezim Bashar Al Assad runtuh. Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji bakal mencabut seluruh sanksi untuk Suriah usai rezim Bashar Al Assad runtuh. (Foto: AFP/MANDEL NGAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji bakal mencabut seluruh sanksi untuk Suriah usai rezim Bashar Al Assad runtuh. Menurut Trump pencabutan sanksi ini merupakan kesempatan Suriah untuk menjadi besar.

Hal tersebut disampaikan Trump dalam sambutannya di forum investasi Arab Saudi, Selasa (13/5). Trump mengaku mengambil keputusan ini setelah berbincang dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman serta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suriah, mereka telah mengalami berbagai macam tragedi, perang, dan pembunuhan selama bertahun-tahun," kata Trump, melansir CNN.

"Itulah sebabnya pemerintah saya telah mengambil langkah pertama untuk memulihkan hubungan normal antara Amerika Serikat dan Suriah untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade," lanjut dia.

Trump menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah di Turki akhir pekan ini.

Rezim Assad jatuh pada masa pemerintahan Joe Biden pada Desember lalu. Pemerintahan baru Suriah di bawah kepemimpinan Ahmed Al Sharaa berharap Trump mempertimbangkan mencabut sanksi-sanksi yang menghukum negara tersebut.

"Sanksi-sanksi tersebut sangat brutal dan melumpuhkan serta berfungsi penting - benar-benar berfungsi penting - pada saat itu. Namun sekarang saatnya mereka bersinar," tambahnya. Jadi saya katakan, 'Semoga berhasil, Suriah. Tunjukkan kepada kami sesuatu yang sangat istimewa," ujar Trump.

Trump berharap pemerintahan di Suriah berhasil menstabilkan negara dalam menjaga perdamaian.

Presiden Suriah yang baru, Ahmad Al Sharaa, sebelumnya mendirikan sebuah kelompok militan yang dikenal sebagai Jabhat al-Nusra, yang berbaiat kepada al Qaeda. Namun pada tahun 2016, ia memisahkan diri dari kelompok teror tersebut.

Seorang pejabat Gedung Putih menyebut Trump bakal menyambut Al Sharaa secara informal di Riyadh pada hari Rabu.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International