Rekan Ungkap Kejanggalan Kematian Jurnalis Juwita di Banjarbaru

1 week ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 26 Mar 2025 16:00 WIB

Teny sangsi penyebab Juwita meninggal karena kecelakaan tunggal. Ia yakin ada yang tidak beres ketika melihat ada bekas memar di bawah mata serta bagian leher. Seorang jurnalis wanita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Juwita (23) ditemukan meninggal dunia di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar. iStock/aradaphotography

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang jurnalis wanita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Juwita (23) ditemukan meninggal dunia di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar.

Rekan sejawat Juwita, Teny, mengungkap dugaan kejanggalan kematian Juwita yang awalnya disebut karena kecelakaan tunggal.

Teny mengatakan dompet dan ponsel Juwita hilang di TKP. Ia mengaku sebelumnya masih sempat bertukar pesan dengan Juwita mengenai lokasi buka puasa bersama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada pukul 10.49 ia masih membalas, dan ketika saya kirimkan lokasi pukul 12.01 pesan saya hanya centang dua, tidak dibaca," kata Teny mengutip detikcom, Senin (24/3).

Teny kemudian mendapat kabar Juwita ditemukan tak bernyawa dan dibawa ke pemulasaraan jenazah. Ia langsung datang ke lokasi.

Teny sangsi penyebab Juwita meninggal karena kecelakaan tunggal. Ia yakin ada yang tidak beres ketika melihat ada bekas memar di bawah mata serta dari leher hingga ke daun telinga sebelah kiri Juwita.

Padahal Juwita ditemukan mengenakan helm, tetapi luka-luka parah justru ditemukan pada kepalanya.

Menurut Teny, pakaian Juwita juga tidak kotor layaknya korban kecelakaan.

"Terlalu janggal kalau Juwita disebut kecelakaan tunggal. Kalau laka, pasti bajunya kotor dan rusak," katanya.

Koordinator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin Rendy Tisna juga mengatakan kejanggalan berupa luka-luka di beberapa bagian tubuh korban. Yakni luka di dagu, lebam di punggung dan leher belakang, serta posisi yang terlentang di tepi jalan utama dengan helm masih terpasang.

"Jangan buru-buru menyimpulkan sebelum ada bukti yang kuat. Semua kemungkinan dan motif di balik kematiannya harus diperiksa secara menyeluruh, termasuk dugaan kekerasan," kata Rendy, Minggu (23/3).

Rendy menduga Juwita menjadi korban begal. Barang-barang berharga korban tidak ditemukan di TKP, mulai dari dompet hingga ponsel.

Rendy mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Apalagi jika kasus ini ada unsur kesengajaan atau kekerasan.

"Jangan sampai ada jurnalis yang meninggal tanpa kejelasan, karena impunitas hanya akan memperburuk situasi dan mengancam kebebasan pers," ujarnya.

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Rosyanto Yudha Hermawan menyampaikan atensi agar penyelidikan kasus tewasnya seorang wartawati Juwita dapat terungkap.

"Penyelidikan dilakukan Polres Banjarbaru dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel," katanya mengutip Antara.

(yoa/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International