Purnama Pink Moon Manggung Akhir Pekan Ini, Catat Jadwalnya

1 week ago 9

CNN Indonesia

Jumat, 11 Apr 2025 12:02 WIB

Salah satu fenomena langit yang akan terjadi pada April adalah Bulan Purnama, yang dikenal juga dengan Pink Moon. Ilustrasi. Salah satu fenomena langit yang akan terjadi pada April adalah Bulan Purnama, yang dikenal juga dengan Pink Moon. (Foto: REUTERS/MURAD SEZER)

Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu fenomena langit yang akan terjadi pada April adalah Bulan Purnama, yang dikenal juga dengan Pink Moon. Fenomena ini bisa dinikmati pada Minggu, 13 April 2025.

Bulan Purnama di bulan April dinamai Pink Moon atau Bulan Merah Muda, diambil dari nama bunga-bunga merah muda yang mekar di musim semi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama ini diperkirakan berasal dari bunga liar phlox berwarna merah muda cerah yang berasal dari Amerika Utara dan sering mekar pada saat Bulan Purnama di bulan April.

Nama lain dari Bulan Purnama ini adalah Breaking Ice Moon, Budding Moon, Awakening Moon, Egg Moon, dan Paschal Moon.

Nama-nama itu merujuk pada pencairan es di musim semi dan tanda-tanda pertumbuhan baru setiap tahun.

Sementara itu, Paschal Moon digunakan untuk menentukan tanggal Paskah (Pascha dalam bahasa Latin) setiap tahunnya. Pada 2025, Paskah jatuh pada Minggu, 20 April.

Dikutip dari Time and Date, satelit alami Bumi ini akan mencapai puncak purnama pada 13 April pukul 07.22 WIB.

Dikarenakan puncak fenomena ini terjadi saat Matahari telah terbit, maka Anda bisa mengamatinya sebelum Matahari terbit atau di malam hari setelah Matahari terbenam.

Di Amerika Serikat (AS), puncak purnama akan berlangsung pada 12 April pukul 20.22 EDT. Di wilayah ini, Bulan akan terbit di timur saat senja, bersinar sepanjang malam sebelum terbenam di barat saat fajar.

Ketika Bulan berada rendah di cakrawala dan dilihat saat senja, Bulan akan bersinar melalui bagian paling tebal dari atmosfer Bumi. Seperti halnya Matahari terbenam, hal ini memberikan warna oranye yang redup (bukan warna putih terang yang mencolok saat berada di tempat yang tinggi) karena atmosfer Bumi menyebarkan cahaya biru dengan panjang gelombang pendek dan membiarkan cahaya kemerahan dengan panjang gelombang yang lebih panjang bersinar.

Dilansir Live Science, Bulan Purnama bahkan dapat terlihat merah muda untuk waktu yang singkat, tergantung pada atmosfer.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International