CNN Indonesia
Minggu, 01 Jun 2025 08:59 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, mengganti bajunya dari warna hitam polos menjadi kaus berwarna hitam bergambar dirinya bersama mendiang putrinya, Xana, tengah menancapkan bendera PSG di lapangan usai juara Liga Champions 2024/2025.
PSG sukses meraih gelar Liga Champions pertama mereka setelah mengalahkan Inter Milan 5-0 dalam laga final yang digelar di Stadion Allianz, Munchen, pada Minggu (1/6) dini hari WIB.
Usai memastikan kemenangan, Luis Enrique langsung mengganti bajunya dari kaus hitam polos menjadi kaus bergambar kartun seorang pria dewasa bersama putrinya sedang menancapkan bendera PSG di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaus itu menggambarkan momen emosional dirinya bersama mendiang putrinya, Xana, ketika menancapkan bendera usai juara Liga Champions seperti saat mereka bersama-sama melakukannya di Barcelona saat juara Liga Champions 2014/2025.
Enrique juga tak kuasa menahan air mata setelah para pendukung PSG memberikan penghormatan menyentuh untuk mendiang putrinya, Xana, usai kemenangan bersejarah klub di final Liga Champions.
Di tengah perayaan penuh euforia itu, suasana emosional tercipta ketika para fans PSG membentangkan spanduk besar bergambar Xana, putri Enrique yang meninggal dunia pada 2019 akibat kanker saat berusia sembilan tahun, yang tengah melihat Enrique menancapkan bendera PSG di lapangan.
Momen itu terjadi tak lama setelah kapten tim, Marquinhos, mengangkat trofi kemenangan di hadapan lebih dari 30.000 pendukung Les Parisiens yang memadati stadion. Enrique tampak tersentuh dan menitikkan air mata menyaksikan penghormatan penuh cinta dari para fans.
"Itu sangat mengharukan. Sungguh indah membayangkan para penggemar memikirkan saya dan keluarga saya," ujar Enrique.
Meski mengapresiasi penghormatan luar biasa dari para pendukung, Enrique menegaskan bahwa cinta dan ingatannya terhadap Xana tak bergantung pada pencapaian di lapangan.
"Saya tidak perlu memenangkan Liga Champions untuk memikirkan putri saya. Saya selalu memikirkannya. Dia selalu bersama saya dan keluarga. Ini tentang mengambil sisi positif dari situasi negatif. Itulah mentalitas saya," kata Enrique.
(rhr)