Polisi Selidiki Kasus Perusakan 10 Nisan Makam di Bantul

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 19 Mei 2025 00:43 WIB

Dugaan aksi perusakan nisan makam di Bantul, DIY ini diketahui kali pertama pada Minggu (18/5) pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB. Ilustrasi kompleks makam. (IStockphoto/ninjaMonkeyStudio)

Bantul, CNN Indonesia --

Sejumlah nisan makam di Kompleks Pemakaman Ngentak RT 10 Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga dirusak oleh orang tak dikenal.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan dugaan aksi perusakan nisan ini diketahui kali pertama pada Minggu (18/5) pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB.

Peristiwa itu diketahui ketika salah seorang saksi berinisial HR yang hendak membersihkan ilalang di sekitaran makam neneknya. Akan tetapi, dia melihat nisan kayu makam neneknya tersebut sudah dalam keadaan patah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HR juga mendapati penanda makam lain di kompleks pemakaman yang sama juga dalam keadaan diduga dirusak.

HR lantas memanggil dua saksi lain sebelum menghubungi Polsek Banguntapan yang datang kemudian untuk melakukan pemeriksaan di kompleks pemakaman tersebut.

"Setelah petugas Polsek Banguntapan mengecek ke makam, benar telah terjadi perusakan makam," kata Jeffry dalam keterangannya, Minggu (18/5).

Hasil pendataan petugas kepolisian, terdapat total sepuluh nisan yang diduga dirusak di kompleks pemakaman tersebut. Tiga nisan terbuat dari keramik dan sisanya berbahan dasar kayu.

Jeffry menyebut aksi perusakan makam ini diperkirakan terjadi malam atau dini hari sebelumnya. Pasalnya, saksi menuturkan bahwa keadaan nisan masih terlihat utuh pada Sabtu (17/5) sore WIB.

"Nisan makam yang dirusak semua merupakan makam Non Muslim. Motif perusakan masih dalam penyelidikan dan kejadian semacam ini baru terjadi sekali selama ini," terang Jeffry.

Sementara itu, HR bersama saksi lainnya saat pagi tadi kembali ke lokasi pemakaman sempat menemukan sejumlah jejak alas kaki dengan jenis berbeda-beda. Sehingga, menurutnya, ada kemungkinan pelaku perusakan lebih dari satu orang.

"Bekas sepatu itu sini masih berbeda-beda, jadi kelihatannya (pelaku) orang banyak," kata HR.

(kum/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International