Polisi Pakai Drone Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas

6 days ago 11

CNN Indonesia

Selasa, 27 Mei 2025 06:23 WIB

Drone Faro diuji coba Korlantas Polri untuk mengetes kemampuan analisa dan fungsionalitas membantu investigasi kecelakaan lalu lintas. Ilustrasi. Drone polisi untuk membantu proses investigasi kasus kecelakaan lalu lintas.. (Arsip Polisi Jateng)

Jakarta, CNN Indonesia --

Korlantas Polri menguji alat baru berupa drone untuk membantu proses investigasi kasus kecelakaan lalu lintas. Uji coba drone kali ini terkait kemampuan analisa dan fungsionalitas.

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Faizal menyebut drone faro nirawak merupakan bagian dari Traffic Accident Analysis (TAA) yang digunakan untuk merekam dari udara.

Dari sana petugas dikatakan dapat menghasilkan data kecepatan kendaraan, titik awal kendaraan, geometri jalan dan cuaca di jalan raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebenarnya Faro ini bagian atau sub dari TAA. Dari sana akan muncul mulai dari kecepatan kendaraan, titik awal kendaraan, sampai dengan bekas-bekas itu kelihatan semua termasuk geometri jalan juga masuk tentunya juga cuaca," ujar Faizal mengutip situs resmi Korlantas Polri, Senin (26/5).

Ia menjelaskan data yang dihasilkan oleh drone akan digabungkan dengan data TAA untuk melengkapi investigasi, mencakup proses sebelum kejadian, pada saat kejadian dan pascakejadian.

"Setelah kami gabungkan nanti dengan data yang dari TAA karena ngambilnya statis dari darat, kalau ini dari atas jadi digabungkan jadi satu nanti akan lebih lengkap lagi bagaimana proses sebelum pada saat dan setelah atau sesudah," ucapnya.

Faizal menambahkan alat nirawak ini tidak dimaksudkan untuk digunakan setiap hari, melainkan buat mempersiapkan dan mengidentifikasi penyebab terjadinya kecelakaan. Dengan demikian pihak kepolisian dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya guna mencegah kecelakaan lalu lintas serupa.

"Sebenarnya kita tidak berharap alat ini selalu dipakai tapi itu untuk mempersiapkan karena bagaimanapun inti dari alat ini untuk mengetahui penyebab setelah tahu penyebabnya langkah apa yang dilakukan kepolisian bersama stakeholder untuk mencegah terjadinya laka yang serupa," ucap dia.

"Tentunya yang kedua adalah untuk membuat titik terang suatu perkara Laka lantas apakah itu murni kelalaian atau ada unsur kesengajaan kelalaiannya apa pasti apakah dia melanggar dan sebagainya," kata Faizal menambahkan.

Ia melanjutkan kamera nirawak ini akan digunakan untuk enam Polda diantaranya Korlantas Polri, Polda Metro Jaya, Jawa barat, Jawa tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi.

"Korlantas, Polda Metro Jaya, Jawa barat, Jawa tengah, Sumatera Utara, Sulawesi, nanti mungkin kami akan persiapkan lagi untuk Polda-Polda berikutnya. Akan kami analisa juga alat ini apakah betul-betul bisa memberikan problem solving artinya titik terang suatu perkara memberikan kita rekomendasi untuk mencegah terjadinya laka yang sama," ucapnya.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International