PM Italia Mau Palestina Berdiri Dulu Sebelum Didukung Sebagai Negara

11 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni menanggapi langkah negara-negara Eropa yang akan mengakui Palestina dalam waktu dekat. Ia menilai keputusan itu justru kontraproduktif dengan situasi geopolitik sekarang.

Meloni mengklaim mendukung Palestina, tetapi tak setuju mengakuinya sebagai negara sebelum benar-benar berdiri.

"Saya sangat mendukung negara Palestina, tetapi saya tidak setuju untuk mengakuinya sebelum didirikan," ujar Meloni kepada La Repubblica Italia, seperti diberitakan Reuters pada Sabtu (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika sesuatu yang tidak ada diakui di atas kertas, masalahnya bisa terlihat selesai walau sebenarnya belum," lanjutnya.

Pernyataan itu kontras dengan sikap dan rencana negara Barat terkait status Palestina. Beberapa negara Eropa sudah mengutarakan niatnya untuk mengakui Palestina dari sebagai negara dalam waktu dekat.

Prancis dan Kanada sebelumnya menyatakan siap untuk mengakui Palestina sebagai negara dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sikap itu disampaikan langsung oleh pemimpin kedua negara.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan sikap ini sebagai bentuk bahwa Prancis terus mendukung terciptanya perdamaian di dunia. Hal serupa juga diamini PM Kanada Mark Carney.

"Sesuai dengan komitmen historisnya untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan Prancis akan mengakui Negara Palestina. Saya akan membuat pengumuman resmi di Sidang Umum PBB pada September," tulis Macron dalam unggahan di akun X, Jumat (25/7).

"Kanada mendukung solusi dua negara yang menjamin perdamaian dan keamanan bagi Israel dan Palestina," ungkap Carney.

Langkah itu diikuti PM Inggris Keir Starmer yang menyatakan pemerintahannya akan mengakui Palestina. Ia menyampaikan rencana itu menyusul desakan dari sebagian besar anggota Partai Buruh.

Sejumlah negara itu pun akan masuk barisan negara-negara yang lebih dulu mengambil keputusan serupa pada tahun lalu, yakni Spanyol, Norwegia, dan Irlandia.

Sementara itu, pemerintah Italia melalui Menteri Luar Negeri juga sempat menyatakan pengakuan terhadap Palestina harus terjadi bersamaan dengan pengakuan Israel oleh Palestina.

Keputusan berbeda juga ditempuh Jerman lewat pernyataan juru bicara pemerintah. Jerman tidak berencana mengakui negara Palestina dalam waktu dekat karena fokus mengutamakan kemajuan jangka panjang terkait solusi dua negara.

Sedangkan, pemerintah teroris Israel hingga kini menolak keras konsep negara Palestina. Setelah hampir dua tahun sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, Gaza terus dihantam bombardir Israel, sementara pemukiman Yahudi di Tepi Barat terus diperluas.

Hingga kini, sekitar 500 ribu warga zionis Israel tinggal di wilayah Tepi Barat yang dianggap ilegal menurut hukum internasional, bersama tiga juta warga Palestina.

Di Yerusalem Timur yang dianeksasi, terdapat sekitar 200 ribu pemukim Yahudi, yang semakin mempersulit kemungkinan pembagian wilayah secara adil.

(frh/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International