Persiapan Sekolah Rakyat di Surabaya Capai 95 Persen

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat di Surabaya telah mencapai 95 persen dan ditargetkan siap digunakan pada 14 Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru 2025-2026.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Peserta didik akan dipilih melalui proses seleksi bertahap, mulai dari verifikasi status ekonomi hingga tes akademik.

Berbeda dari sekolah reguler, Sekolah Rakyat akan menerapkan sistem pendidikan berasrama atau boarding school.

Dalam satu kamar akan ditempati oleh empat anak dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Bagi peserta didik penyandang disabilitas, telah disiapkan fasilitas khusus, termasuk tempat tidur dan lantai yang ramah disabilitas.

Wakil Rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Martadi mengatakan, seluruh proses teknis terus dimatangkan untuk menyambut peserta didik baru.

Koordinasi antar unsur pengajar dan pengelola asrama menjadi salah satu prioritas menjelang pembukaan.

"Secepatnya kami akan klirkan minggu ini, gurunya segera koordinasi, menyamakan persepsi, ketemu dengan kepsek, lalu anak dan orang tua akan segera kita undang masuk," kata Martadi kepada CNN Indonesia TV, Jumat (11/7).

Martadi menjelaskan, dalam asrama nanti akan diterapkan aturan yang harus dipatuhi oleh siswa dan para orangtuanya.

"Jadi ketika datang, orang tua dan anak-anak tentu mereka harus datang ke asrama, karena mereka harus tinggal di asrama. Kelengkapan apa yang boleh dibawa, disiapkan oleh pengelola asrama, tata tertib di asrama. Berapa hari orang tua boleh berkunjung, dan sebagainya," ujar Martadi.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Sekolah ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas secara gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Pada Tahun Ajaran 2025/2026, Sekolah Rakyat akan dimulai di 100 titik rintisan di seluruh Indonesia. Sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan dimulai pada akhir bulan yang sama.

Dilansir dari laman PPG Dikdasmen, Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama atau boarding school yang menyediakan pendidikan 100 persen gratis untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

Kelompok anak jalanan juga menjadi target utama untuk mengikuti program pendidikan dari pemerintah ini. Mereka yang dapat mengikuti program ini terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang telah diintegrasikan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Dalam desil 1 itu di dalamnya ada kemiskinan ekstrem, itu yang paling diutamakan. Bahkan anak-anak yang tidak daftar di Dapodik itu juga menjadi prioritas yang di jalanan-jalanan sendiri itu, yang tidak sekolah," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Idit Supriadi Priatna.

Tujuan didirikannya Sekolah Rakyat adalah mencetak lulusan yang unggul dan mampu keluar dari lingkaran kemiskinan. Sekolah Rakyat tidak hanya menyediakan pendidikan formal, tetapi setiap murid akan dibekali dengan penguatan karakter.

Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum. Sebagai penunjang kurikulum, sekolah ini juga dirancang dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, dan gedung serbaguna.

Seluruh biaya pendidikan, akomodasi, dan kebutuhan dasar siswa Sekolah Rakyat ditanggung oleh negara. Program ini menjadi bagian dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk memuliakan keluarga miskin dan memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari kelompok ekonomi terendah.

(vws/fdl/vws)

Read Entire Article
Korea International