Penjelasan Lengkap UNESCO Tak Beri Penghargaan ke Syahrini di Cannes

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

UNESCO buka suara mengenai penghargaan yang diterima Syahrini di Cannes 2025. Badan PBB itu menyatakan tidak pernah terlibat dalam pemberian penghargaan tersebut kepada Syahrini.

"UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud," tulis keterangan UNESCO Regional Office di Jakarta kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan setelah viral kedatangan Syahrini di karpet merah Cannes 2025 pada pekan lalu. Tak hanya satu kali, tapi ia dua kali melenggang di red carpet acara tersebut pada 15 dan 16 Mei.

Dalam unggahan terpisah, Syahrini kemudian posting momen menerima penghargaan di Cannes. Ia pun berterima kasih kepada UNESCO atas penghargaan yang diberikan melalui program Listen to Her Parole.

"Saya datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dan luar biasa ini dari UNESCO melalui platform Listen to Her Parole," tulis Syahrini di Instagram.

"Saya persembahkan ini untuk semua perempuan di dunia," tuturnya. "Pengakuan ini bukan sekadar kehormatan pribadi, tapi juga perayaan ketahanan, transformasi, dan kekuatan hubungan antarmanusia."

[Gambas:Video CNN]

CNNIndonesia.com telah meminta izin Syahrini untuk mengutip unggahan tersebut.

Beberapa hari setelah unggahan itu viral, UNESCO Regional Office di Jakarta pun buka suara untuk meluruskan situasi tersebut.

UNESCO kemudian menjelaskan Listen to Her Parole bukan penghargaan dari badan khusus PBB itu, melainkan dari United Society Council (USC).

Ajang penghargaan itu didukung Guila Clara Kessous, seniman Prancis yang juga merupakan penerima UNESCO Artist for Peace. Kessous menerima tugas advokasi itu pada 2012.

Berikut pernyataan lengkap UNESCO soal pemberi penghargaan Syahrini di Cannes 2025.

"Jadi UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud.

Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO.

Mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai penghargaan dari United Society Council melalui acara Listen to Her Parole, yang didukung oleh Guila Clara Kessous, salah satu UNESCO Artist for Peace."

(chri)

Read Entire Article
Korea International