Pengusaha Ramal 70 Pabrik Tekstil Mati Jika Kuota Impor Dihapus

1 day ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Wacana Presiden Prabowo Subianto membuka keran impor seluas-luasnya diprediksi bakal membuat 70 persen pabrik tekstil di Indonesia mati alias berhenti beroperasi.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ian Syarif menilai penghapusan kuota impor membuat operasional pabrik tekstil tak menarik lagi. Masyarakat diperkirakan bakal memilih menjadi pedagang, bahkan membuka jasa titip (jastip) karena bisa cuan dengan mudah.

"Takutnya, saya generasi terakhir yang mau bikin pabrik. Setelah itu nanti teman-teman (generasi) ke bawah maunya jadi reseller dan jastip," ucapnya dalam Diskusi Forum Wartawan Industri (Forwin) di Pomelotel, Jakarta Selatan, Kamis (17/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, 70 persen mungkin kalau prediksi saya dari industri (tekstil) akan pelan-pelan meninggalkan industri dan sudah saja jadi pedagang," prediksi Ian.

Ian bahkan mengkritik bagaimana penerbitan Angka Pengenal Importir Umum (API-U) cukup mudah karena bisa menggunakan virtual office.

Selain itu, pengusaha tekstil mengeluhkan kembali maraknya jastiper yang sempat dilarang beberapa waktu lalu. Ian juga menyebut masih banyak praktik bisnis cross border, terutama dalam live shopping TikTok.

"Sekarang (jastiper) jalan lagi, normal. Dan kita bisa lihat di TikTok berapa banyak jastipers yang online (live), 'Kakak-kakak bajunya bagus-bagus, kita bisa kirim dalam waktu seminggu'. Itu membunuh industri kreatif kita, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," jelas Ian.

"Banyak teman-teman kita tadinya industri kreatif yang mulai bikin barang di dalam negeri untuk support brand mereka, akhirnya malah beralih jadi reseller," sambungnya.

Impor yang bisa dilakukan bebas tanpa kuota ini diungkapkan Presiden Prabowo Subianto sebagai salah satu respons dari penetapan tarif resiprokal. Indonesia menjadi salah satu korban dari Presiden AS Donald Trump, yakni dipatok tarif impor 32 persen.

Prabowo menganggap selama ini kuota impor menjadi 'permainan'. Ia mencontohkan bagaimana skema tersebut justru cuma menunjuk sejumlah perusahaan tertentu untuk mendatangkan produk dari luar negeri.

"Saya minta, ada menteri pertanian, menteri perdagangan, gak usah ada kuota-kuota (impor) apalagi semua. Enggak ada kuota-kuota itu!" tegasnya dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).

"Siapa mau impor daging, silakan! Siapa saja boleh impor. Mau impor apa? Silakan! Buka saja (keran impor). Rakyat kita pandai kok," tambah Prabowo.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Read Entire Article
Korea International