CNN Indonesia
Rabu, 18 Jun 2025 08:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengultimatum musuh-musuh bahwa perang baru dimulai.
"Atas nama Haidar yang mulia, pertempuran dimulai," tulis Khamenei di X pada Rabu (18/6).
Haidar adalah nama lain dari Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat pemerintahan Islam setelah Nabi Muhammad wafat. Ali adalah imam besar yang diagungkan dalam aliran Syiah, yang mayoritas dianut warga Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah ancaman Amerika Serikat dan Iran, Khamenei menegaskan kembali bahwa Iran akan membalas serangan Israel "dengan keras".
"Kita harus memberikan tanggapan yang kuat terhadap rezim Zionis teroris," kata Khamenei.
"Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis," imbuhnya, dikutip Al Jazeera.
Pernyataan Khamenei disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengaku mengetahui lokasi persembunyian Khamenei dan mengatakan dia adalah target mudah.
Meski begitu Trump mengatakan tak akan membunuh Khamenei "untuk saat ini".
"Kami tahu persis di mana yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' itu bersembunyi. Ia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana -- Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini," kata Trump di media sosial Truth sosial miliknya, Selasa (17/6).
"Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis," imbuhnya.
Trump lalu menulis dengan huruf besar, "MENYERAH TANPA SYARAT!".
Di tengah perang yang semakin gawat antara Israel dan Iran, keberadaan Khamenei masih belum diketahui dan ditutup rapat oleh Teheran.
Meski demikian, Ayatollah Ali Khamenei diklaim bersembunyi di dalam bunker saat Israel menggempur Teheran dan sejumlah wilayah lainnya.
Media Iran International melaporkan bahwa Ali Khamenei bersembunyi bersama keluarga termasuk seorang putranya, Mojtaba, di dalam bunker beberapa jam setelah Israel membombardir Teheran.
Prosedur tersebut biasa dilakukan seperti saat Iran melancarkan serangan sebelumnya ke Iran melalui operasi True Promise 1 dan True Promise 2 pada 2024 lalu.
(dna)