CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2025 05:15 WIB
BBM Biodiesel B50 akan diterapkan semester II 2026 untuk menggantikan B40 yang sudah dilakukan sejak Januari 2025. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah bakal menerapkan pemakaian bahan bakar B50, yaitu campuran Solar 50 persen dan biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 50 persen, pada semester II 2026.
Hal itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang juga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin mempercepat peralihan dari B40 saat ini menjadi B50.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"B50 ini sekarang lagi diujicobakan. Insyaallah Di semester kedua akan kita implementasikan, dan kalau ini sudah kita lakukan maka impor BBM khususnya Solar tidak lagi kita lakukan," kata Bahlil di Jakarta, Jumat (24/10), diberitakan Antara.
Dia menuturkan impor Solar bisa dihentikan bila B50 diimplementasikan. Saat ini diungkap Indonesia mengimpor sebanyak 4,9-5 juta ton Solar per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau (B50) ini sudah kita lakukan, maka impor BBM khususnya Solar tidak lagi kita lakukan karena sudah memenuhi semua antara produksi dalam negeri dicampur dengan bioetanol sudah bisa dicukupi," ucap Bahlil.
Pemerintah juga berencana menerapkan BBM bensin E10 pada 2027. E10 adalah campuran bensin murni dengan bioetanol 10 persen.
Indonesia sudah menerapkan B20 pada 2016, kemudian lanjut ke B30 pada 2020 dan B35 pada 2023. Sejak Januari 2025 telah ditingkatkan menjadi B40 yang merupakan tertinggi di dunia.
(fea)


















































