Pedagang Baju Bekas di Pasar Senen Siap Beralih Jualan, Ini Syaratnya

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengatakan para pedagang baju bekas impor di Pasar Senen, Jakarta Pusat, siap beralih menjual produk-produk lokal.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana mengatakan para pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen setuju untuk menjual produk lokal apabila difasilitasi pemerintah. Hal ini disampaikan saat pertemuan dengan kelompok pedagang pada Senin lalu (3/11).

Menurut Temmy, dalam pertemuan awal pekan lalu itu, pihaknya memberikan penjelasan kepada para pedagang bahwa pemerintah membuat aturan larangan penjualan barang impor termasuk pakaian bekas demi melindungi industri dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari Senin kami sudah bertemu dengan perwakilan dari pedagang Pasar Senen ya, di sini (Kantor KemenUMKM), dan kami sudah bicara, diskusi bahwa memang ada curhatan mereka lah, bahwa memang mereka siap sebetulnya menjual produk lokal tapi ya butuh waktu," ujar Temmy saat Konferensi Pers di Kantornya, Jumat (7/11).

Temmy menyebutkan para pedagang mengatakan tak mudah untuk langsung beralih karena sudah puluhan tahun berjualan pakaian bekas impor. Namun, mereka komitmen untuk mulai menjual produk lokal secara bertahap.

"Mereka sudah bertahun-tahun jualan pakaian bekas impor ini, dan sekarang kita harus mencoba mengalihkan kepada komoditas baru nih, ini kan pasti butuh waktu," kata Temmy.

Tak hanya pedagang Pasar Senen, Temmy menyebutkan Kementerian UMKM juga akan segera bertemu dengan para pedagang pakaian bekas impor yang ada di Pasar Gedebage, Bandung. Tujuannya sama, untuk memberikan pengertian mengenai maksud kebijakan pemerintah.

"Di Gedebage juga kita akan ketemu juga nanti, yang pasti kita sedang koordinasi dengan Pemda juga untuk mulai mendata, berapa sebetulnya sih pedagang pakaian bekas impor ini di seluruh Indonesia nih, berapa jumlah pastinya, sehingga kita bisa menyiapkan backup sistemnya seperti apa nanti," jelasnya.

Temmy menekankan instansinya akan hadir memberikan pendampingan bagi seluruh pedagang untuk beralih menjual produk lokal, seperti mencari produsen hingga yang mungkin ada uang ingin mengembangkan merek sendiri.

"Kami diminta untuk mendampingi, bahwa memang penggantian substitusi menjadi dari pakaian bekas impor menjadi barang lokal salah satu pilihan. Juga mungkin ingin mereka yang mengembangkan brand sendiri," terangnya.

Sementara itu, sejumlah platform e-commerce (perdagangan elektronik) seperti Shopee, Tokopedia, TikTok dan Lazada Indonesia berkomitmen untuk memenuhi larangan penjualan pakaian impor bekas di lapak mereka. Caranya dengan takedown atau menurunkan semua link yang menjual produk tersebut.

Shopee misalnya, menyatakan sudah mulai melakukan penyisiran mendalam di platform mereka sejak aturan Peraturan Menteri Perdagangan 31 Tahun 2023 tentang perizinan, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) dirilis.

"Dari Shopee itu, kita tuh udah melakukan penurunan barang-barang impor bekas ini dari 2023 sebenarnya, dari ballpress pada saat itu, cuman memang berevolusi sekarang kita terus berkoordinasi dan bener-bener pendekatannya harus humanis, karena memang ada beberapa seller pun ada yang menaruh deskripsinya manipulatif ya, jadi memang agak-agak humanis kita turunkan satu-satu," kata Deputy of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira dalam konferensi pers yang sama.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Read Entire Article
Korea International