PBB Minta Dunia Tak Terintimidasi Israel

1 hour ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 20 Sep 2025 10:30 WIB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta dunia tidak boleh terintimidasi Israel dan ingatkan situasi mengerikan di Gaza. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta dunia tidak boleh terintimidasi Israel dan ingatkan situasi mengerikan di Gaza. (AFP/Andrea Renault)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta dunia tidak boleh terintimidasi Israel dan aneksasinya yang merayap atas Tepi Barat saat ini.

Hal tersebut disampaikan jelang pertemuan tingkat tinggi PBB di mana 10 negara akan mengaku Palestina sebagai negara. Pertemuan lebih dari 140 kepala negara dan pemerintahan itu kemungkinan akan didominasi masa depan Palestina dan situasi di Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel menolak keras hal itu dan dilaporkan mengancam akan mencaplok Tepi Barat jika Barat terus melanjutkan rencana pengakuan tersebut pada pertemuan PBB.

"Kita tidak perlu merasa terintimidasi oleh risiko pembalasan," kata Guterres seperti diberitakan AFP, Sabtu (20/9).

"Dengan atau tanpa melakukan apa yang sedang kita lakukan, aksi-aksi ini akan terus berlanjut dan setidaknya ada peluang untuk memobilisasi komunitas internasional guna menekan agar aksi-aksi ini tidak terjadi," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Ia menegaskan situasi di Gaza sangat mengerikan dan semua diakibatkan kebengisan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan terus menerus hingga kini.

"Ini adalah tingkat kematian dan kehancuran terburuk yang pernah saya saksikan selama menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, mungkin hidup saya," tuturnya.

"Penderitaan rakyat Palestina tak terlukiskan. Kelaparan, kurangnya layanan kesehatan yang efektif, orang-orang yang hidup tanpa tempat tinggal yang layak di daerah-daerah konsentrasi yang luas," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich telah menyerukan aneksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat dengan tujuan "mengubur gagasan negara Palestina."

Hal itu disampaikan setelah beberapa negara bergabung dengan Prancis yang mendorong pembentukan negara Palestina.

Namun, Amerika Serikat selaku sekutu setia Israel telah menahan diri untuk tidak mengkritik perang di Gaza atau bersumpah untuk mencaplok Tepi Barat, dan mengecam sekutu-sekutunya yang telah bersumpah untuk mengakui negara Palestina.

Sejak Israel semakin menggila pada 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza telah melampaui 65.000.

Para pejabat melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 65.062, dengan 165.697 lainnya terluka sejak awal konflik.

(afp/chri)

Read Entire Article
Korea International