Mobil Listrik GAC Aion Buatan RI Bakal Diekspor ke ASEAN dan Australia

2 weeks ago 17

Jakarta, CNN Indonesia --

GAC Internasional menetapkan Australia sebagai salah satu destinasi ekspor mobil listrik yang mereka produksi di Indonesia. Pengapalan ke Australia bakal diupayakan usai sukses mengekspor ke negara penganut setir kanan di Asia Tenggara.

Wei Haigang, President of GAC International menjelaskan pihaknya memiliki beberapa rencana ekspansi ke beberapa negara setelah mereka memulai produksi mobil listrik perdana di Indonesia. Produksi ini dilakukan di pabrik anyar milik Grup Indomobil, yaitu National Assemblers, di Purwakarta, Jawa Barat.

"Indonesia ini pasar sangat penting buat GAC, jadi ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga pabrik buat ekspor," kata Wei, Selasa (10/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengurai potensi paling besar saat ini adalah mengekspor mobil-mobil buatan Purwakarta itu ke negara setir kanan di ASEAN dan Australia. Kemudian GAC juga membidik sejumlah negara di Afrika Selatan yang menganut setir kiri.

Australia berpeluang menyerap mobil buatan Indonesia karena tak lagi memiliki industri manufaktur kendaraan. Pasar mobil di Australia yang besarnya hingga 1 juta unit per tahun hanya mengandalkan impor utuh atau CBU dari banyak negara.

Indonesia sudah menjadi salah satu negara yang mengekspor mobil ke Australia melalui produsen Toyota.

"Kami akan menggunakan tenaga kerja Indonesia untuk membuat kendaraan untuk ekspor ke negara-negara Asia, termasuk Australia, itu masuk planning juga," ucapnya tanpa mengurai kapan ekspor perdana berlangsung.

Pabrik National Assemblers berdiri di atas lahan seluas 11 hektar dan baru terpakai sebagian, sementara nilai investasinya mencapai Rp1 triliun, serta mempekerjakan 300 orang.

Investasi tahap awal ini masih sepenuhnya berasal dari Indomobil, tanpa campur tangan prinsipal GAC Aion.

Melalui pabrik tersebut, mereka telah melahirkan satu mobil listrik Aion produksi yaitu V. Klaim perusahaan, mobil itu diproduksi dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen.

Pada tahap awal, kapasitas pabrik dirancang untuk memproduksi hingga 20 ribu unit per tahun. Dalam beberapa tahun ke depan, kapasitas akan bertambah seiring meningkatnya investasi menjadi 50 ribu unit per tahun demi memenuhi permintaan mobil listrik pasar domestik dan ekspor.

Pabrik juga diklaim mampu memproduksi berbagai jenis kendaraan seperti sedan, SUV, MPV, serta mobil tujuh tempat duduk. Selain itu fleksibilitas pada pabrik mampu mengakomodir kebutuhan produksi mobil elektrifikasi, yaitu kendaraan listrik murni (EV), hybrid, dan plug in hybrid electric vehicle (PHEV).

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International