Mentan Singgung Mafia Pangan Masih Ada, Ingin Pemerintah Impor Beras

14 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 06 Jun 2025 15:51 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman menuturkan masih ada beberapa oknum mafia pangan yang ingin memanfaatkan situasi saat pemerintah ingin menciptakan ketahanan pangan. Mentan Andi Amran Sulaiman menuturkan masih ada beberapa oknum mafia pangan yang ingin memanfaatkan situasi saat pemerintah ingin menciptakan ketahanan pangan. (Arsip Kementan).

Makassar, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuturkan masih ada beberapa oknum mafia pangan yang ingin mempermainkan situasi saat pemerintah tengah menggalakkan program ketahanan pangan.

"Pemerintah sedang berupaya keras untuk memastikan ketersediaan pangan, tetapi kami menemukan adanya mafia yang berusaha memanipulasi data pasokan beras. Ini sedang diproses oleh Satgas Pangan," ujar Amran di Makassar, Jumat (6/6).

Amran menerangkan saat ini ketersediaan beras melimpah, namun masih ada pihak-pihak yang mencoba menciptakan kesan jika pasokan beras kurang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah pemeriksaan data, kami menemukan anomali yang menunjukkan bahwa informasi tersebut tidak benar," ujarnya.

Dengan demikian, kata Amran, penting menjaga kepercayaan petani dan konsumen serta tidak mempermainkan nasib mereka.

"Mereka yang terlibat telah meminta maaf kepada Satgas Pangan, tapi saya katakan tidak! Pemeriksaan harus tetap dilanjutkan. Ini tidak boleh dibiarkan," tegasnya.

Menurut Amran bahwa tindakan manipulasi data ketersediaan beras saat ini dapat merugikan masyarakat

"Jika stok beras kita dinyatakan kurang, maka solusi yang diambil adalah impor. Padahal, bisa jadi stok kita sebenarnya cukup. Implikasi dari impor ini adalah petani kita akan terpukul dan tidak dapat berproduksi secara optimal. Mereka (petani) bisa tidak semangat berproduksi. Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani," ungkapnya.

Saat ini, kata Amran pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan batuan kepada petani, termasuk pupuk dan harga yang baik.

"Jangan sampai petani kita dizalimi. Jika negara ingin kuat, kita harus ingat bahwa petani padi berjumlah 100 juta, dan petani di sektor pangan, kultur, perkebunan, dan peternakan mencapai 150-160 juta. Jika kita kuatkan sektor ini, maka Republik ini akan kuat," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(mir/sfr)

Read Entire Article
Korea International