Mentan: Industri Pembibitan dan Pakan oleh BUMN untuk Peternak Kecil

1 hour ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta kepada para peternak di seluruh Indonesia untuk tidak khawatir merespons pembentukan sistem pembibitan nasional yang dikawal oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penyangga utama kebutuhan bibit.

Mentan Amran menegaskan, penguatan sektor pembibitan oleh BUMN bukan mengambil alih peran peternak, melainkan untuk memastikan ketersediaan bibit unggul dan pakan yang terjamin di seluruh Indonesia. Ia menyampaikan, seluruh kebijakan ini justru dirancang untuk memperkuat posisi peternak rakyat sebagai pelaku utama di lapangan.

"Peternak rakyat jangan khawatir. Justru sekarang saatnya peternak rakyat bangkit. Pemerintah hadir untuk memastikan mereka tidak sendirian. Kita siapkan dukungan bibit, pakan, teknologi, bahkan akses pembiayaan," tutur Amran usai mengikuti upacara Hari Pahlawan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta pada Senin (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran menjelaskan, pemerintah berkomitmen agar proses budidaya tetap di tangan rakyat, sementara BUMN berperan sebagai penyangga strategis untuk memastikan keberlanjutan pasokan dan kestabilan harga di pasar.

Untuk itu, ia mengaku optimistis, bahwa kolaborasi ini akan menciptakan model ekonomi baru yang berpihak kepada peternak, sekaligus meningkatkan daya saing sektor peternakan unggas nasional.

"Kita bangun ekosistem, bukan sekadar proyek. Tujuan akhirnya adalah kemandirian, dan itu hanya bisa dicapai kalau peternak kecil ikut tumbuh bersama," ujarnya.

"Pembibitan harus di-back up oleh BUMN agar peternak kecil tidak kesulitan bibit dan pakan. Tapi budidaya tetap dilakukan oleh peternak rakyat. Inilah ekosistem yang sehat, saling menopang," lanjut Amran.

Selain mendorong peningkatan produktivitas, Mentan juga menilai program ini akan membuka lapangan kerja baru di berbagai sektor pendukung, seperti logistik, pakan, transportasi, dan pengolahan hasil peternakan.

"Peternakan itu bukan hanya soal ternak, tapi soal martabat ekonomi rakyat. Saat peternak rakyat bangkit, maka ketahanan pangan nasional ikut kuat," kata Amran.

Saat ini, dalam upaya membangun ekosistem peternakan nasional yang kokoh dan berkelanjutan, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pembangunan pakan dan sistem pembibitan nasional yang didukung investasi mencapai Rp20 triliun.

Amran memaparkan, strategi ini akan menerapkan rantai nilai yang kuat dari hulu ke hilir. Dengan pembibitan nasional di bawah BUMN, kualitas genetik ternak dan produktivitas meningkat, dengan risiko kekurangan pasokan dapat ditekan. Sementara itu, peternak kecil tetap menjadi tulang punggung budidaya, memastikan pemerataan ekonomi di pedesaan di seluruh Indonesia.

"Kita ingin agar peternak kecil tidak hanya bertahan, tapi naik kelas. Pemerintah hadir untuk membangun ekosistem, bukan untuk menggantikan peran mereka," katanya.

Adapun investasi itu direncanakan untuk memperkuat rantai pasok pembibitan, pemeliharaan atau budidaya, serta industri pakan lokal. Dana tersebut akan digunakan dalam pembangunan pusat-pusat pembibitan modern, laboratorium genetik, serta fasilitas distribusi bibit dan pakan yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional.

Amran menyampaikan, langkah besar ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia berdaulat pangan dan mandiri protein hewani berbasis pulau. Dengan sistem yang terintegrasi, Indonesia diharapkan tak lagi bergantung pada impor bakalan atau bibit unggul dari luar negeri.

"Kalau bibit dan pakan kita kuat, peternakan nasional pasti mandiri. Kuncinya ada pada kolaborasi antara negara, BUMN, dan rakyat," pungkas Amran.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Korea International